BREAKING NEWS
 

Kalau Corona Menggila Saat Pilkada

Dokter Angkat Tangan

Reporter & Editor :
SRI NURGANINGSIH
Jumat, 25 September 2020 07:20 WIB
Ilustrasi penanganan pasien Covid-19 (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Wapres sudah bersuara: minta Pilkada ditunda. Ketum Nu dan Ketum Muhammadiyah sudah ngomong: sebaiknya jangan paksakan Pilkada di saat Corona. bahaya. Sekarang, giliran tenaga kesehatan yang berteriak. Para dokter dan perawat khawatir kasus Corona akan melonjak kalau Pilkada tetap digelar.

Padahal, saat ini kasus Corona nambahnya sehari sudah 4 ribuan. Kalau sampai kasus Corona nambah terus dan lebih tinggi, para dokter dan perawat takut rumah sakit nggak bisa nampung lagi. Dokter dan perawat tak bisa merawat pasien karena kewalahan. Kalau sampai hal ini terjadi, jangan salahkan dokter dan perawat jika mereka angkat tangan, karena tak bisa menangani pasien.

Baca juga : Tetap Semangat Pak Dokter, Doa Kami Terus Bersamamu

Kekhawatiran para tenaga kesehatan itu memang beralasan. Kasus Corona di Indonesia terus bertambah. Penambahannya pun kian mengkhawatirkan. Dalam sepekan terakhir, empat kali memecahkan rekor di angka 4.000-an lebih.

Kemarin, kasus baru Corona kembali menembus rekor tertinggi. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 ada penambahan 4.634 kasus. Dengan penambahan itu, total kasus Corona mencapai 262.022 orang. 191.853 pasien dinyatakan sembuh dan 10.105 pasien meninggal dunia. Jumlah pasien yang meninggal pun makin mengkhawatirkan. dalam dua pekan terakhir, rata-rata 117 pasien meninggal per hari.

Baca juga : Elite PKS: Tunda Pilkada Serentak Tahun Depan!

Ketua Umum Pengurus Besar Ikayan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng M Faqih, benar-benar khawatir melihat perkembangan kasus Corona yang belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Kekhawatirannya kian bertambah lantaran pemerintah memutuskan untuk tetap menggelar Pilkada, Desember nanti.

Kekhawatiran dia bukan tanpa alasan. Kata dia, Pilkada serentak nanti akan memicu ledakan kasus Corona. Soalnya digelar dalam kondisi pandemi yang angka penularan dan kematiannya masih tinggi. Kalau terjadi lonjakan, dokter dan nakes yang akan menanggung bebannya.

Baca juga : Gibran Manut KPU

Sementara dalam hitung-hitungannya, kalau terjadi lonjakan yang hebat akibat pilkada, fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan tak akan tercukupi untuk menanggulangi itu. “Itu yang jadi kekhawatiran kita,” kata Daeng dalam diskusi bertajuk “Dilema Pilkada 2020 di Tengah Covid-19” yang digelar virtual, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense