BREAKING NEWS
 

Vaksinasi: Telaah Sosiologis

Reporter & Editor :
MUHAMMAD RUSMADI
Senin, 18 Januari 2021 10:00 WIB
Dr. Tantan Hermansah, Pengampu MK Sosiologi Kesehatan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Anggota Komisi Infokom MUI Pusat

 Sebelumnya 
Menanggapi dinamika tersebut maka perlu dilakukan beberapa langkah strategis yang berbasis pada keempat tata tersebut. Pertama, pada tata sikap, maka langkah yang sudah diambil oleh pemerintah dengan menampilkan para pemimpin sebagai orang-orang pertama yang divaksin cukup ampuh meredam kegamangan publik. Ketika Presiden, perwakilan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan sebagainya tampil, menunjukkan perilaku dan sikap keteladanan;

Kedua pada tata nilai, selain para pemimpin pemerintahan juga kemudian narasi diperkaya dengan dikeluarkannya fatwa halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang tentu saja menjadi landasan penggunaan vaksin ini dari perspektif agama. Seperti kita ketahui, dukungan fatwa ini sangat penting untuk menanggulangi persoalan wabah Covid-19 melalui upaya vaksinasi.

Baca juga : Program Vaksinasi Bikin Saham PTPP Terbang Tinggi

Ketiga pada tata tindak pun demikian. Meski masyarakat masih menunggu kelanjutan dari apa yang sudah diperlihatkan di depan masyarakat pada berbagai media, informasi bahwa ketersediaan vaksin masih terus diupayakan agar daya jangkaunya lebih meluas dan merata, sangat patut diapresiasi. Paling tidak, mereka yang sebelumnya secara aktif dan pasif akan menolak pun, bisa luluh dan ikut dalam gelombang vaksinasi.

Keempat, pada aras tata ajak yang memang masih perlu ditingkatkan. Kampanye vaksinasi yang muncul di beragam platform itu masih belum cukup menghalau narasi penolakan yang juga cukup masif. Karena itu, kampanye vaksinasi perlu ditingkatkan. ***

Baca juga : Selain Vaksin, Rusia Klaim Temukan Obat Covid-19

Tentu saja upaya vaksinasi secara menyeluruh merupakan pekerjaan besar dan berat. Namun demikian, pekerjaan ini harus dilakukan karena kita nyaris tidak memiliki pilihan selain melaksanakannya. Bahwa ada dinamika sosiologis yang terjadi pada masyarakat, tentu tidak mesti membuat tugas ini berhenti atau tersendat. Justru sebaliknya, kita semua harus bahu membahu menyukseskan agenda vaksinasi ini, sebab pertaruhannya bukan hanya bangsa hari ini, tetapi juga di masa mendatang. (*)

[Penulis adalah Doktor Sosiologi alumni Universitas Indonesia (UI), Pengampu MK Sosiologi Kesehatan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Anggota Komisi Infokom MUI Pusat]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense