BREAKING NEWS
 

Ini Alasan Lansia Jangan Ragu Divaksin

Reporter : MERRY APRIYANI
Editor : WAHYU SURYANI
Sabtu, 13 Maret 2021 10:28 WIB
Ketua Tim Advokasi Vaksinasi Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Iris Rengganis dalam webinar Health Talk: Kupas Tuntas Vaksin Covid-19 dan Nutrisi Lansia/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Program vaksinasi Covid-19 bagi kategori lanjut usia (lansia) dimulai pemerintah sejak 8 Februari 2021.

Ketua Tim Advokasi Vaksinasi Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Iris Rengganis mengatakan, kelompok lansia sangat penting untuk segera mendapatkan vaksinasi.

“Seharusnya nggak perlu ragu menerima vaksinasi. Kecuali mereka yang saat ini sedang sakit atau jika mereka pernah menderita Covid-19 sebelumnya atau memang tidak bisa menerima vaksin karena kondisi medis,” ungkap Iris dalam webinar Health Talk: Kupas Tuntas Vaksin Covid-19 dan Nutrisi Lansia.

Vaksinasi bagi lansia ini merupakan tindak lanjut dari dikeluarkannya izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap vaksin tersebut.

“Vaksin yang disediakan pemerintah melewati serangkaian uji klinis yang ketat dan menunjukkan bahwa vaksin ini aman untuk kelompok usia 60 tahun ke atas. Tidak ada efek samping serius maupun kematian yang dilaporkan. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir,” jelasnya.

Baca juga : WHO: Tak Ada Alasan Hentikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Kendati begitu, menurut Iris, pemberian vaksin pada lansia harus dilakukan hati-hati dan melalui proses skrining yang ketat, sebelum dokter memutuskan untuk memberi persetujuan vaksinasi.

Adapun lansia di Indonesia ditargetkan mendapat vaksin sekitar 21,5 juta jiwa dari total lansia sekitar 28,7 juta jiwa.

Sebagai informasi, Satuan Tugas Indonesia menyebutkan, 10,7 persen kasus terkonfirmasi positif Covid-19 menyerang kalangan lansia di atas 60 tahun.

Bahkan kelompok usia ini mencatat 48,8 persen kasus meninggal dunia akibat Covid-19. Hal ini membuat kasus pasien meninggal dunia akibat Covid-19 pada kelompok lansia terbesar dibandingkan kelompok lainnya.

Adsense

“Salah satu upaya untuk mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) dengan vaksinasi Covid-19. Tapi jangan lupa, upaya 5M tetap harus dijalankan meski sudah divaksinasi," Iris mengingatkan.

Baca juga : Unilever Sediakan Fasilitas Pengolahan Sampah Di TPA Cilacap

Dokter Penyakit Dalam Sub Spesialis Geriatric Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Siti Setiati menekankan pentingnya mempersiapkan lansia agar vaksinasi bekerja optimal.

“Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan vaksinasi pada lansia adalah faktor intrinsik, yaitu usia dan jenis kelamin, dan faktor ekstrinsik yaitu penggunaan obat-obatan,” jelas Siti.

Terkait nutrisi, Siti juga mengingatkan energi, protein dan mikronutrien penting untuk tulang, otot dan fungsionalitas.

“Kebiasaan seperti merokok, lingkungan sekitar, serta kecukupan nutrisi pada lansia berperan penting dalam keefektifan vaksin tersebut,” papar Siti.

Head of Medical Kalbe Nutritionals Muliaman Mansyur mengatakan, selain skrining riwayat penyakit dan kesiapan psikis, kondisi fisik juga diperlukan dalam persiapan sebelum, selama, dan sesudah vaksin.

Baca juga : Update Kecelakaan Bus Di Sumedang: 26 Orang Meninggal, 1 Orang Dievakuasi

“Sepanjang proses ini, sebaiknya lansia mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang dengan kandungan tinggi protein, vitamin’dan mineral, khususnya Vitamin C, D dan Zinc,” sarannya.

Jika lansia kurang mendapat asupan nutrisi protein, maka risiko malnutrisi dan sarcopenia atau berkurangnya massa dan kekuatan otot akan mudah terjadi. Selain itu, imunitas yang terbentuk pascavaksinasi menjadi kurang optimal.

Setelah divaksinasi pun, lansia memerlukan nutrisi memadai untuk menjaga imunitas, khususnya lansia yang masih aktif berkegiatan, baik secara profesional maupun secara sosial.

Nutrisi berperan penting untuk semua orang baik yang tidak bisa atau bisa divaksin dan yang belum atau sudah divaksin. 

“Masing-masing mikronutrien seperti vitamin dan mineral ini - khususnya vitamin D - terbukti memainkan banyak peran dalam mendukung fungsi kekebalan dan mengurangi risiko infeksi,” tandas Muliaman. [MER]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense