Sebelumnya
Sementara Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan, vaksin Sinovac aman, meski belum tersertifikasi WHO. Sinovac telah melalui sederet pengujian di BPOM. “Iya, karena sudah diberikan EUA-nya (Emergency Use Authorization),” kata Wiku.
Wiku mengatakan, pemerintah tidak akan tinggal diam menghadapi permasalahan yang membelit calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah, kata dia, akan mendorong WHO segera menerbitkan EUL untuk vaksin Sinovac.
Netizen pun meminta pemerintah bergerak cepat melobi Kerajaan Arab Saudi. Jangan sampai, jemaah haji dan umrah gagal berangkat ke Tanah Suci. Akun akmall_syam misalnya, mendesak Menag memprioritaskan permasalahan ibadah umrah dan haji. Apalagi, kata dia, penyelenggaraan ibadah haji sebentar lagi. “Kasihan kalau harus jadi syarat wajib, sementara di sini sudah divaksin pakai Sinovac,” ujarnya
Baca juga : Yes... 71 Persen Masyarakat Sudah Bersedia Divaksinasi
ZAEffendy meminta pemerintah mendukung sertifikasi Sinovac ke WHO. Dia berharap, ratusan ribu jemaah haji dan umrah asal Indonesia tidak tertunda lagi ibadahnya. “Agar tidak sia-sia juga vaksinasi,” katanya.
dr_koko28 mengaku mendapat pesan pendek secara pribadi tentang informasi penerima vaksin Sinovac tidak bisa umrah dan haji. Namun, dia memilih menjawab belum tahu detail infonya seperti apa.
“Kalau pemerintah perlu bantuan tipis-tipis untuk coba ngelobi teman-teman di Arab Saudi, mungkin bisa kucoba. Meski tidak fasih bahasa Arab,” ujarnya.
Baca juga : Mau Ke Tanah Suci, Wajib Vaksinasi Lho
Alva47831808 yakin, sertifikasi vaksin Sinovac bisa keluar pada akhir April 2021. Dia yakin, umrah akan ada izin dari Arab Saudi. “Nanti akan ada diplomasi juga dari Turki, yang pakai Sinovac dan UEAyang pakai Sinopharm,” katanya.
“Semoga vaksin Sinovac segera diberi lisensi oleh WHO. Banyak jemaah haji Indonesia sudah vaksin Sinovac dan pemerintah Arab Saudi hanya membolehkan vaksin yang sudah mendapat lisensi dari WHO,” tutur ryancharmy.
Sementara Extro40230355 tidak yakin jemaah haji dan umrah Indonesia bisa masuk Arab Saudi jika sertifikasi vaksin Sinovac belum selesai. Kata Olonedale, Arab audi hanya mengizinkan jemaah umrah atau haji yang telah disuntik vaksin yang telah disertifikasi WHO. “Vaksin Sinovac belum disertifikasi, tapi sudah 15 ribu dosis disuntik ke masyarakat Indonesia,” katanya.
Baca juga : Bulan Suci Ramadan, Lawan Corona Dengan Ikhtiar Lahir Batin...
Budi30059535 meminta pemerintah menjelaskan kembali secara lebih detail kenapa memilih vaksin Sinovac untuk program vaksinasi. Padahal, vaksin produk Sinovak asal China ini belum tersertifikasi WHO. “Kenapa digunakan oleh bangsa ini jika memang tidak bersertifikat WHO,” tanyanya.
Bibi_tyas mengungkapkan, belum tersertifikasinya vaksin Sinovac oleh WHO membuat ketar-ketir masyarakat yang orangtuanya akan berangkat haji tahun ini. “Jadi harus pakai vaksin apa dong biar bisa haji,” ujarnya. [ASI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.