BREAKING NEWS
 

Presiden Dan Pejabat Negara Disarankan Tak Gunakan WhatsApp, Ini Alasannya

Reporter & Editor :
FAZRY
Minggu, 25 Juli 2021 19:41 WIB
Pakar keamanan siber Doktor Pratama Persadha. (Dok. Pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pakar keamanan siber Doktor Pratama Persadha menyarankan agar Presiden Joko Widodo dan pejabat negara tak memakai WhatsApp (WA) untuk menghindari Pegasus.

Pratama menjelaskan bahwa Pegasus merupakan malware berbahaya yang bisa masuk ke gawai seseorang dan melakukan kegiatan surveillance atau mata-mata.

Baca juga : Menaker Harap 18 Pejabat Yang Baru Dilantik Tancap Gas

Menurut Pratama, Pegasus sebenarnya merupakan sebuah trojan yang begitu masuk ke dalam sistem target dapat membuka "pintu" bagi penyerang guna mengambil informasi yang berada di target.

"Lebih spesifik boleh dikatakan bahwa Pegasus merupakan sebuah perangkat pengintai (spyware)," kata Ketua Lembaga Riset Siber Indonesia Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) ini.

Baca juga : Dikawal Polisi, Dua Bandar Narkoba Dipindahkan Ke Nusakambangan

Pratama mengemukakan hal itu terkait dengan Pegasus yang ramai menjadi perbincangan setelah laporan Amnesty Internasional menyebutkan ada sejumlah presiden, perdana menteri, dan raja yang menjadi target dari malware buatan NSO, perusahaan teknologi Israel.

Salah satu yang menjadi perhatian internasional, kata dia, adalah info bahwa salah satu yang menjadi korban Pegasus adalah Presiden Prancis Emmanuel Macron.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense