Sebelumnya
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry Harmadi mengatakan, pemerintah, dalam hal ini Satgas Covid-19 telah menyiapkan langkah-langkah untuk mencegah varian Delta plus atau AY4.2 masuk ke Indonesia.
Pertama, kata Sonny, membatasi entry point ke Indonesia. Tidak semua bandara internasional menerima kedatangan dari luar negeri. Tidak semua pelabuhan boleh menerima kedatangan internasional.
Baca juga : Pembatasan Dan Pengawasan Penting, Jangan Kecolongan
“Tidak semua Pos Lintas Batas negara kita yang merupakan lintas darat itu diperbolehkan untuk dibuka,” tegas Sonny, kemarin.
Kemudian, tiap orang yang masuk ke Indonesia dari luar negeri akan menjalani pemeriksaan dokumen. Termasuk, dokumen hasil pemeriksaan PCR sebelum keberangkatan dan kartu vaksinasi. Kemudian, mereka akan dites PCR.
Baca juga : Wisata Bangkit, Sandiaga Hadirkan Lapangan Kerja Untuk Difabel
“Kemudian ditunggu selama 1 jam, bagi mereka yang positif langsung dipisahkan,” ungkapnya.
Saat ini, Satgas Covid-19 mendorong agar tes PCR dilakukan di entry point kedatangan, bukan di tempat karantina. Hal ini untuk menghindari terjadinya transmisi penularan selama orang berpindah dan juga selama karantina tadi. “Kami jauh lebih ketat sekarang,” beber Sonny.
Baca juga : Kemenkes Tes Acak 2,5 Juta Anak Sekolah Tiap Bulan Lho
Kemudian, Indonesia juga membatasi negara-negara yang diperbolehkan masuk ke Tanah Air. Hanya ada 19 negara dengan asumsi dan berbagai indikator epidemiologinya baik, termasuk positivity rate dan kasus terkonfirmasi positifnya.
“Kami sangat berhati-hati terhadap kasus impor terutama munculnya varian baru,” tandasnya. [DIR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.