BREAKING NEWS
 

Soal Perusakan Baliho & Spanduk Demokrat Di Pekanbaru

SBY & Wiranto Berbalas Pantun

Reporter : BOY SAKTI HAPSORO
Editor : WAHYU SURYANI
Rabu, 19 Desember 2018 11:46 WIB
Usai rapat darurat di Gedung DPP Demokrat Jakarta, Selasa (18/12), Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan (tengah) menyebut pihaknya menduga ada permintaan dan instruksi tertentu untuk melakukan perusakan pada atribut Demokrat. (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perusakan baliho Partai Demokrat di Pekanbaru Riau, Sabtu (15/12) belum tuntas. Ketua Umum Partai Demokrat SBY dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto pun seperti berbalas pantun. Sehari setelah SBY bicara panjang lebar soal perusakan, Wiranto kasih komentar. Wiranto bilang, pelaku perusakan atribut adalah oknum kader Partai Demokrat dan PDIP. “Nah ternyata dari Pak Kapolri (Tito Karnavian) cepat sekali mengusut itu. Ternyata memang perbuatan oknum-oknum baik PDIP maupun Demokrat. Oknum itu sudah ditangkap,” kata Wiranto.

Dia menyebut motif pelaku hanya ingin mendapatkan pujian. Perbuatan ini telah mencoreng semangat demokrasi Indonesia, yang saat ini sudah berjalan aman dan damai. "Presiden juga sangat menyesalkan peristiwa ini. Saya juga sudah meminta untuk usut tuntas, siapa pun pelakunya kita tindak secara hukum," kata Wiranto. Komen Wiranto lalu dibalas SBY. Melalui akun Twitter @SBYudhoyono,SBY tak sependapat. “Maaf, saya punya pendapat yang berbeda dengan Pak Wiranto (pemerintah). Perbedaan pendapat ini bukan kejahatan. Ini hak warga negara,” katanya.

Baca juga : Wayangnya Dapat, Dalangnya Belum

SBY hanya ingin kebenaran ditegakkan. Dia tak ingin PDIP dan Demokrat "dikorbankan". Berdasarkan informasi dan kesaksian di lapangan yang didapatnya, baik PDIP maupun Demokrat bukanlah master mind dan inisiator dari kasus perusakan atribut. “Kesimpulan politik yang salah (sementara proses hukum sedang berjalan) bisa rugikan nama baik PDIP dan Demokrat di musim kampanye ini,” ucapnya.

Adsense

SBY pun yakin dan tahu Presiden Jokowi tak memiliki keterlibatan apa pun. Pengungkapan yang jujur dan lengkap justru akan "selamatkan" Jokowi. Yang jelas, dia dan Demokrat cinta damai. Tak berniat buat polarisasi karena paham demokrasi. Demokrat hanya menginginkan keadilan. Seperti berbalas pantun, cuitan SBY direspons Wiranto, kemarin. Dia siap berjumpa SBY untuk menjelaskan soal oknum partai politik perusak baliho Demokrat.

Baca juga : SBY Marah, Ani Nangis, Hasto Nangkis

Wiranto mengaku tak sembarangan mengeluarkan pernyatan soal oknum itu, karena sumbernya resmi dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian. "Kalau ada satu reaksi, silakan. Diajak ketemu juga nggak apa-apa. Yang jelas, sumbernya resmi dari Kapolri, yang sudah memerintahkan mengusut kerusakan-kerusakan itu," ujar Wiranto di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Selasa (18/12). Ihwal ini, Wiranto mengklaim sudah melakukan rapat dengan Kapolri, pihak TNI dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk meminta laporan terkait pengusutan perusakan bendera tersebut. Nah, hasil rapat itulah yang dia sampaikan kepada publik. "Tentu saya sebagai Menko Polhukam tidak sembarangan bicara," tegasnya.

Menurutnya, percepatan proses pengusutan untuk mencegah kasus serupa berkembang lebih luas. Hasil dari laporan tersebut sebaiknya tidak dijadikan penyebab kesalahpahaman, dan perpecahan menjelang Pemilu 2019. "Biar dilaksanakan perkembangan yang positif ke arah hukum. Tapi, tidak kemudian membuat satu sama lain tidak bersatu lagi. Pemilu ini bukan tempat kita untuk terpecah belah," pungkasnya.

Baca juga : Salam 2 Jari Anies Dipermasalahkan

Sementara, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan membeberkan hasil rapat darurat yang dilakukan partainya. "Partai Demokrat menduga kuat adanya master mind dan inisiator (dalam perusakan baliho dan atribut partai)," kata Hinca di Gedung DPP Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta, Selasa (18/12). Tak hanya itu, Hinca juga menyebut pihaknya menduga ada permintaan dan instruksi tertentu untuk melakukan perusakan pada atribut Demokrat. Bahkan perusakan dilakukan dengan sangat terstruktur dan terorganisir pada baliho dan atribut partai yang jumlahnya tak hanya satu dan dua saja, tetapi cukup banyak. "Demokrat yakin ada 'institusi siluman' yang jadi master mind, inisiator dan pemberi perintah," katanya.

Sekadar latar, puluhan atribut Demokrat sobek-sobek bahkan berserakan hingga ke comberan di hari SBY berkunjung ke Pekanbaru Riau, Sabtu (15/12). Melihat atributnya berantakan, SBY merasa sedih dan meminta seluruh atribut partainya diturunkan. Demokrat mempolisikan ini. Progresnya cepat. Hanya selang dua hari, polisi menciduk tiga tersangka di dua kasus berbeda. Pria berinisial HS, ditangkap karena diduga merusak atribut Partai Demokrat di Jalan Sudirman, kemudian KS dan MW merusak atribut PDIP di Tenayan Raya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense