BREAKING NEWS
 

Sumbawa Butuh Pemimpin Cerdas Yang Bisa Kurangi Pengangguran

Reporter : IRANDI KASMARA
Editor : WAHYU SURYANI
Jumat, 23 Oktober 2020 23:33 WIB
Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Pilkada Kabupaten Sumbawa akan digelar tahun ini. Dibutuhkan pemimpin atau kepala daerah yang cerdas dan memiliki jaringan kuat untuk membangun perekonomian masyarakat, sehingga dapat menekan tingkat pengangguran. 

Hal itu disampaikan pengamat sosial yang juga tokoh masyarakat asal Sumbawa, Muhammad Ali, Jumat (23/10).

“Bagaimana mewujudkan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Sepanjang di Sumbawa masih memiliki angka pengangguran tinggi, maka selama itu kita hanya mimpi ingin sejahtera,” kata Ali.

Dia mengatakan, kondisi Kabupaten Sumbawa saat ini belum dapat mengakhiri persoalan pengangguran. Tidak tersedianya lapangan pekerjaan yang cukup berimbas terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat yang masih rendah.

Mantan pejabat Bappeda Kabupaten Sumbawa itu menyatakan, masyarakat di suatu daerah tidak menginginkan apa-apa, selain menuntut kesejahteraan dan hidup layak tanpa bantuan pemerintah daerah secara kontinyu.

Dalam hal ini, menurut Ali, Kepala Daerah Kabupaten Sumbawa harusnya berupaya menciptakan lapangan kerja baru dan layak, agar masyarakat terlepas dari kemiskinan.

Baca juga : Agar Tepat Sasaran, Pemerintah Siapkan Aturan Penyebaran Vaksin

“Kita butuh pemimpin yang cerdas, tanggap, semangat, mempunyai link ke pusat dan mempunyai terobosan. Sehingga pemerintah tidak hanya puas pada APBD saja tetapi bisa mendapatkan dana dari pusat untuk mengembangkan daerah ini,” jelas dia.

Secara politis, kepala daerah yang memiliki jaringan kuat ke pusat akan sangat berpengaruh juga kepada perkembangan Sumbawa ke depan.

Ali mencontohkan jagung. Pemerintah bangga karena telah mengirim 200 ribu ton jagung ke Filipina. Namun persoalannya, produksi jagung belum dapat dipastikan cocok untuk diolah di Sumbawa.

Ali menyarankan, peran desa melalui BUMDes sebenarnya bisa diandalkan, bahkan menjadi sumber pemasukan masyarakat nantinya. Namun ini yang belum berjalan maksimal, yaitu memberdayakan masyarakat untuk terlibat dalam sejumlah peluang di desa.

Menurut dia, analisa mengenai potensi Sumbawa ini adalah kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan. Pemimpin cerdas dapat menjawab tantangan menjadi peluang.

Adsense

“Jangan sampai kita mengirim bahan baku dari Sumbawa ke daerah lain dengan harga murah tetapi nantinya akan dikirim lagi ke Sumbawa dengan produk yang bernilai tinggi, kita yang rugi,” tutur Ali.

Baca juga : Gubernur Sumatera Barat Perintahkan Perbanyak Tracing Dan Testing

Ia juga mengingatkan rencana Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) membangun kilang minyak dan transportasi kereta api di Pulau Sumbawa agar dapat menyerap tenaga kerja lokal. Kendati Ali khawatir pemerintah daerah hanya mendapatkan "ampas" dari rencana kegiatan strategis daerah itu. 

Harusnya, rencana membuat transportasi kereta api melalui survei panjang dan secara keseluruhan. Karena akan berefek buruk bagi usaha transportasi lain seperti bus atau angkutan umum konvensional.

Kepala Pusat Penelitian Kependudukan LIPI Herry Yogaswara mengatakan, ada banyak faktor yang menyebabkan suatu daerah dilanda kemiskinan. Misalnya, faktor budaya yang berkembang atau persoalan kebijakan.

Herry mengatakan, kebijakan pemerintah daerah untuk mengatasi berbagai permasalahan utama masih sangat langka dan tidak berkesinambungan. Misalnya, penanganan stunting, yang sedikit banyak juga berkaitan dengan masalah kemiskinan.

Untuk itu, Herry menaruh harapan besar kepada pemangku kebijakan di daerah untuk bergerak melakukan pendekatan secara komprehensif dan berkesinambungan, begitu mengetahui akar masalah dan maksimal mengolah sumber daya di daerahnya.

Sementara, data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada April 2020, Kabupaten Sumbawa menempati urutan keenam dengan jumlah penduduk tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu 457.670 jiwa.

Baca juga : Blusukan Ke Jatim, Gobel Cs Terima Keluhan Pengusaha

Jumlah penduduk miskin Kabupaten Sumbawa pada 2019 mencapai 63.490 penduduk, menjadikan Kabupaten Sumbawa menempati urutan keempat terendah di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Sumbawa untuk tahun 2019 adalah 67,60.

Kendati begitu, Kabupaten Sumbawa selain unggul dalam produksi tanaman pangan juga unggul dalam sektor peternakan. Bisa dilihat dari jumlah ternak yang ada. 

Pada 2019 jumlah ternak terbanyak yaitu Kerbau Sumbawa sebanyak 35.984 ekor, sedangkan untuk ternak kecilnya didominasi oleh ayam ras dengan jumlah 335.725 ekor. 

Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Indeks kedalaman kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.

Sedangkan indeks keparahan kemiskinan memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense