BREAKING NEWS
 

Rekening Gendut Kepala Daerah

Reporter & Editor :
BUDI RAHMAN HAKIM
Rabu, 21 September 2022 06:10 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Dulu, republik ini sempat gempar dengan isu adanya rekening gendut para perwira Polisi. Namun, seiring berjalannya waktu, kehebohan itu reda dengan sendirinya. Lalu, muncul rekening gendut jaksa di kasus Pinangki Sirna Malasari. Kehebohan ini juga perlahan hilang, termasuk ketika Pinangki sudah mendapatkan pembebasan bersyarat.

Kini, muncul rekening gendut kepala daerah dalam kasus dugaan penerimaan gratifikasi yang sedang ditangani KPK terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe. Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Enembe “hanya” mengaku punya harta Rp 33 miliar. Namun ternyata, dalam rekeningnya, yang saat ini sudah dibekukan PPATK, jumlahnya lebih dari dua kali lipat, yaitu Rp 77 miliar.

Adsense

Baca juga : Cukup Elite Yang Perang

Yang paling mencengangkan lagi, berdasarkan temuan PPATK, Enembe setor ke kasino di luar negeri dengan jumlah mencapai Rp 560 miliar. Jumlah ini, hampir 17 kali lipat dari harta kekayaan Enembe yang dilaporkan ke KPK. Sungguh luar biasa.

Dengan temuan ini, publik patut curiga, jangan-jangan, kepala daerah lain juga punya rekening gendut. Tentu tidak semuanya. Karena masih banyak juga kepala daerah yang baik, jujur, dan transparan. Namun, kasus Enembe telah menggambarkan bahwa, ternyata pelaporan harga kekayaan itu masih sebatas formalitas. Ngisinya tidak sesuai dengan kenyataan.

Baca juga : Sudah Lama Bocor

Dugaan adanya kepala daerah lain yang memiliki rekening gendut ini didukung fakta bahwa politik saat ini sangat mahal. Untuk menjadi kepala daerah, kabarnya seseorang membutuhkan dana puluhan hingga ratusan miliar rupiah. Tanpa ada sumber dana memadai, sulit menjadi kepala daerah. Meskipun tentu banyak juga kepala daerah yang cukup bermodalkan popularitas tinggi.

Seorang teman dari lingkaran elite partai politik pernah bercerita, banyak pejabat yang sengaja “memanipulasi” LHKPN. Ada yang dibuat kecil, agar tidak mencolok. Ada juga yang dibuat besar, agar saat terjadi penambahan tidak mencurigakan. Wallahu’alam.  ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense