BREAKING NEWS
 

Nama Kabinet Perlu Diganti?

Reporter & Editor :
SUPRATMAN
Selasa, 30 Juni 2020 04:24 WIB
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Perlukah Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet? Perlu. Bahkan, mengganti nama kabinet, bisa dipertimbangkan.

Di tengah krisis Corona dan dampaknya, nama kabinet, secara resmi atau tidak, atau untuk sementara, bisa diganti misalnya dengan nama “Kabinet Pemulihan”, atau “Kabinet Indonesia Bangkit”.

Atau, bisa juga namanya “Kabinet Indonesia Sehat”. Sehat jasmani rohani, sehat fisik dan sehat ekonomi. Rakyat, pemerintah, bangsa dan negara, semuanya sehat. Sehat segala-galanya. Perdana Menteri Inggris Winston Churchill misalnya, pernah mengganti kabinetnya menjadi Kabinet Perang saat menghadapi Perang Dunia II.

Baca juga : Minta Adzan Dilarang, Parpol di Denmark Norak

Kabinet Perang ini beranggotakan menteri-menteri yang mengerti dan siap berperang. Kondisinya memang sedang krisis, Perang Dunia. Bukan kondisi “normal”.

Awalnya, Kabinet Perang Churchill beranggotakan lima orang, kemudian bertambah. Bahkan ada kementerian yang sangat spesifik: Kementerian Produksi Pesawat Terbang. Menterinya, Lord Beaverbrook.

Adsense

William Maxwell Aitken, nama asli Lord Beaverbrook, awalnya tidak terlalu mononjol. Dia orang Media. Salah satu raja koran di Inggris. Churchill, yang memiliki penciuman tajam, memilihnya menjadi menteri.

Baca juga : Jangan Ada Anggaran Aneh

Pilihan ini terbukti benar. Lord Beaverbrook menjadi salah satu tokoh penting kerberhasilan Inggris di Perang Dunia II. Setelah Jerman dipukul mundur, kabinet khusus di saat krisis ini, dibubarkan.

Melawan Corona, juga sebuah pertempuran dan peperangan. Memberi sentuhan krisis serta semangat dan kesiapsiagaan di tubuh kabinet, tentu bukan sekadar ganti nama atau ganti baju. Atmosfer, kalau perlu strukturnya, perlu disegarkan. Menterinya juga diganti.

Untuk kepentingan ini, lupakan dulu parpol. Lupakan dulu “bagi-bagi kursi”. Saatnya bagi-bagi kebahagiaan buat rakyat. Selamatkan bangsa dan negara. Bukan sekelompok orang. Tentu saja, ada “pembelaan” bahwa orang parpol banyak yang mampu dan pintar. Di sinilah dibutuhkan penciuman dan pertimbangan matang serta tajam dari Presiden Jokowi.

Baca juga : Pemersatu, Bukan Pemecah

Misalnya, kalau perlu, ada menteri khusus Percepatan Penangangan Corona dan Dampaknya. Nomenklaturnya dicari yang tepat. Menterinya diisi figur yang pas. Figur yang siap mengalahkan Corona. Bukan figur “bagi-bagi kursi”.

Atau, paling tidak, ada penguatan di setiap kementerian dan lembaga. Misalnya, dengan membentuk direktorat khusus penanganan Corona dan segala dampaknya.

Karena ini kondisi new normal, kabinetnya juga mesti new normal. Untuk itu, Presiden perlu didukung serta bisa memilih orang-orang yang tepat. Kalau menterinya masih normal-normal saja; justru marah-marahnya yang bisa menjadi new normal. Yang marah, bisa siapa saja, termasuk rakyat. Tapi, jangan sampailah. Itu perlu dihindari. Sekarang, kita tunggu saja kabinet new normalnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense