Dark/Light Mode

Novel Komedi: Tragis, Lucu

Minggu, 14 Juni 2020 04:31 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketika pelawak sudah serius dan gantian pejabatnya yang melawak, ini alarm bahaya bagi bangsa ini. Ada yang salah, ada gangguan atau polusi serius.

Pelawak atau komika Ernest Prakasa atau Bintang Emon misalnya, menyikapi tuntutan satu tahun terhadap dua penyerang penyidik KPK Novel Baswedan dengan serius.

“Kasus Pak Novel, ironisnya, memang dramatis bagai kisah sebuah novel. Sayangnya ini novel bergenre komedi, yang rasanya lebih ke tragis daripada lucu,” tulis Ernest di akun twitternya. Inikah komedi-tragedi? Hmm...

Bintang Emon yang tambah ngetop di saat Corona, juga melakukan hal serupa. Dia mengkritik tuntutan satu tahun itu dengan gayan khasnya.

Baca juga : Utang Debat

Reaksi terhadap tuntutan yang dibacakan jaksa Fedrik Adhar tersebut memang beragam. Campur aduk. Tidak karuan. Ada yang marah, kecewa, sedih dan tak habis pikir.

Ada juga yang pasrah dengan mengatakan “suka-suka kaulah” atau “terserahlah”, seperti  perasaan putus asa yang sempat dialami para tenaga medis menghadapi merebaknya Corona, April lalu.

Alasan jaksa, karena para penyerang tak sengaja menyiram air keras ke muka Novel, juga menjadikan tagar #GakSengaja sebagai trending topic di twitter.

Namun, ada juga yang menilai ini justru kesengajaan. Tapi ketidakadilannya yang disengaja. Atau, penuh “sandiwara” yang memperolok hukum.

Baca juga : Kaget Tagihan Melonjak

Pimpinan Novel di KPK mereaksi ini dengan lebih netral dan meminta untuk menunggu hasil vonis.  “Kita harapkan hakim memberikan putusan seadil-adilnya,” kata Ketua KPK Firli Bahuri.

Kasus ini sudah menjadi perhatian selama tiga tahun. Bahkan menjadi atensi Presiden. Banyak kisah. Dramatis. Disertai kembangan dalam pemberantasan korupsi terutama di KPK.

“Inilah Indonesia,” bunyi satu cuitan yang disambut dengan kalimat “selamat datang di negeri wkwkwk” dan ditimpali “Rest in Peace Indonesia”.

Kita selalu mengatakan, jangan pernah bosan, selalu optimis, masih ada secercah harapan. Memang begitulah adanya. Klise, tapi mau bilang apa lagi.

Baca juga : Panggung untuk Kepala Daerah

Ernest Prakasa atau Bintang Emon sudah menyampaikan sikapnya dengan “dark joke”, kita berharap dunia hukum di Indonesia tak ikut-ikutan melawak. Karena bisa menjadi tragedi.

Kita sangat berharap, Presiden Jokowi meminta para pejabatnya untuk tidak mengambil porsi para pelawak. Apalagi beralih profesi. Kasihan kalau para pelawak harus menerima kenyataan pahit sangat serius: kalah lucu. (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.