Dark/Light Mode

Menggigit Koruptor

Selasa, 16 Juni 2020 04:28 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi meminta aparat hukum menggigit pejabat yang berniat korupsi dana Covid-19. Bisakah? Semoga bisa. Apalagi nilainya sangat-sangat besar: Rp 677,2 triliun!

Harapan kita, tidak ada yang ompong, semuanya bergigi, sehingga bisa menggigit keras, seperti permintaan Presiden. Kalau ompong, apanya yang mau digigit? Bisa-bisa justru mereka yang digigit balik atau disodori bubur ayam.

Kita juga berharap, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tidak membuat aparat penegak hukum tergagap-gagap. Karena, UU yang sebelumnya berbentuk Perppu tersebut seperti memberi kekebalan terhadap pengguna dana Covid-19.

Baca juga : Novel Komedi: Tragis, Lucu

UU tersebut mengamanatkan bahwa biaya yang dikeluarkan dalam menangani Covid-19 bukanlah kerugian keuangan negara. Selain itu, segala tindakan yang diambil berdasarkan UU tersebut bukanlah obyek gugatan yang bisa diajukan ke pengadilan.

Karena itu, aparat penegak hukum yang kemarin mendapat wejangan dari Presiden; Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Polri, Kejaksaan, KPK, hingga aparat pemerintah daerah, harus lihai mendayung di antara karang-karang.

Mereka harus pandai berdansa dengan segala sesuatu terkait dana tersebut. Harus belajar bagaimana seni “menggigit” yang baik dan benar. Supaya tidak salah gigit. Misalnya, bagaimana seni menggigit batu, bagaimana menggigit benda yang kelihatan lembut tapi ternyata keras, atau sebaliknya.

Baca juga : Utang Debat

Terkait aksi gigit-menggigit ini, anggota DPR dari PDIP Adian Napitupulu sebenarnya sudah terlebih dulu menjalankan perintah Presiden. Lewat surat terbukanya, dia menggigit keras Kementerian BUMN.

Aktivis 98 ini mengkritik kementerian yang dipimpin Erick Thohir. Dia antara lain menyoroti pemberian pinjaman Rp 8,5 triliun kepada salah satu BUMN.

Sehari setelah gigitan lewat tulisan yang sangat gamblang dan menusuk itu, Adian dipanggil Presiden ke Istana Negara. Empat hari lalu, Jumat (12/6), dia sendirian. Pembicaraan berlangsung lebih dari satu jam. Materinya macam-macam.

Baca juga : Kaget Tagihan Melonjak

Ini menjadi menarik, karena yang “menggigit” adalah pendukung pemerintah. Tapi menurut Adian, sebagai pendukung Jokowi dia justru ingin menjaga Jokowi dari jebakan. Juga untuk menyelamatkan uang rakyat. Dia mendukung dengan caranya sendiri.

Tidak masalah siapa yang menggigit, yang penting gigitannya benar dan tepat sasaran. Yang penting rakyat tidak gigit jari dan gigit lidahnya sendiri di tengah gelontoran anggaran ratusan triliun tersebut.

Kita tunggu siapa yang gigitannya tajam. Bukan sekadar mengaum.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.