Dark/Light Mode

IPW Desak Satgas Usut Tuntas Kasus Pengaturan Skor

Rabu, 27 Maret 2019 21:34 WIB
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. (Foto : Istimewa)
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mendesak Satgas Antimafia Sepakbola terus mengusut tuntas kasus pengaturan skor. Tidak hanya berhenti di Joko Driyono. Beberapa nama yang diduga terlibat yakni Iwan Budianto (IB), Haruna Soemitro (HS) dan Yunus Nusi ( YN) juga harus diusut.

“Kita apresiasi langkah Satgas menahan Jokdri. Itu sebagai bukti keseriusan Satgas menuntaskan kasus match fixing. Tapi, Satgas tak boleh berhenti hanya pada penahanan Jokdri. Kasus-kasus lainnya pun harus dituntaskan,” ungkap Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, Rabu (27/3).

Apakah kasus-kasus match fixing lainnya yang sudah masuk tahap penyidikan, seperti yang diduga melibatkan IB dan HS, harus pula dilakukan gelar perkara untuk menentukan tersangkanya lalu melakukan penahanan?

Baca juga : Satgas Sebut Ada Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pengaturan Skor

“Tidak hanya itu. Sejumlah pihak dan tokoh terkenal di atas Jokdri yang selama ini disebut-sebut terlibat dalam aksi pengaturan skor dan judi bola juga harus diusut dan ditahan agar sepak bola nasional bersih dari suap, judi dan pengaturan skor atau match fixing,” jelas Neta.

Tak ketinggalan pula, lanjut Neta, nama-nama lain yang diduga terlibat kasus match fixing lainnya seperti yang terungkap dalam program Mata Najwa pasca-penetapan Jokdri sebagai tersangka, antara lain YN, anggota Komite Eksekutif PSSI. Satgas, masih kata Neta, jangan membiarkan Jokdri pasang badan seorang diri.

“Sebab itu, orang-orang penting di atasnya seperti ADS, NDB dan dan lain-lain harus segera menjadi target Satgas demi membersihkan sepak bola nasional dari aksi Mafioso,” tandasnya.

Baca juga : Pengacara : Jokdri Tidak Terlibat Pengaturan Skor

IB, Wakil Ketua Umum PSSI yang pernah menjabat Kepala Staf Ketua Umum PSSI sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Arema FC, diduga terlibat kasus match fixing. Satgas Antimafia Bola Polri menemukan adanya aliran dana kepada IB dan jajarannya ketika masih menjabat Ketua Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) tahun 2009.

Kasus ini bermula dari laporan Manajer Tim Perseba Bangkalan, Imron Abdul Fattah, pada delapan besar Piala Soeratin 2009. Saat itu Imron mengucurkan dana Rp 140 juta sebagai setoran untuk menjadi tuan rumah fase delapan besar. Polisi menegaskan IB bisa menjadi tersangka dalam kasus ini. Namun, polisi masih melakukan proses pemeriksaan lebih lanjut.

Polri menegaskan kasus ini sudah naik dari penyelidikan ke penyidikan. Dalam waktu dekat IB akan dipanggil kepolisian. Selain IB, kasus ini juga menyeret Manajer Madura United (MU) HS, yang waktu itu menjabat Ketua Pengda PSSI Jawa Timur. Setoran uang dari Imron prosesnya diduga melewati HS. [WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.