Dark/Light Mode

Pertemuan Jokowi Dan Paloh Turunkan Suhu Politik

Willy Aditya: Berbeda Sikap Tak Berarti Jadi Lawan

Jumat, 21 Juli 2023 07:20 WIB
Willy Aditya, Ketua DPP Partai NasDem. Foto: Dok. DPR
Willy Aditya, Ketua DPP Partai NasDem. Foto: Dok. DPR

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh, dinilai meredakan suhu politik.

Seperti diketahui, setelah mengusung Anies Baswedan sebagai bakal Calon Presiden (Capres), hubungan NasDem dengan Jokowi dan partai-partai pendukungnya, kerap dinilai tidak harmonis lagi.

Jokowi dan Surya bertemu di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7). Surya mengaku ditanya Jokowi tentang bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Baca juga : Presiden Jokowi Pastikan Semua Jalan Rusak Diperbaiki, Paling Telat Bulan Ini

“Saya bilang, saya belum mikirin itu. Yang saya tahu, itu urusan Pak Anies,” ujar Surya di NasDem Tower, Jakarta, Selasa (18/7).

Dalam pertemuan itu, lanjut Surya, Jokowi juga sempat menyinggung kritiknya yang disampaikan pada acara Apel Siaga Perubahan Partai NasDem di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (16/6). Terutama mengenai revolusi mental. “Ada (komentar Jokowi). 'Saya sedang tunggu-tunggu, Bang Surya ngomong apalagi ini',” ucap Paloh.

Namun, menurut Surya, pertemuan tersebut penuh dengan suasana kekeluargaan. Apalagi, mantan politisi Partai Golkar ini sudah lama tak bertemu Jokowi.

Baca juga : Rusli Effendi: Kami Berharap KIB Dalam Satu Barisan

“Tidak bisa dipungkiri, ada hubungan personal yang cukup dekat. Hubungan seorang, mungkin saya yang lebih dituakan, dengan yang lebih muda sedikit,” tuturnya.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Willy Aditya menilai, pertemuan Jokowi dan Paloh sebagai tauladan untuk lainnya. Sebab, kata dia, meskipun ada perbedaan dukungan pada Pilpres 2024, keduanya tetap mau berdiskusi.

Founder Lembaga Survei Kelompok Diskusi Kajian Opini Publik (KedaiKOPI) Hendri Satrio menilai, pertemuan itu akan menghasilkan dampak yang baik untuk demokrasi Indonesia. Khususnya, dalam konteks Pemilu 2024.

Baca juga : M Berstatus Sebagai Saksi Dan Korban, LPSK Minta Polisi Abaikan Laporan Pihak Bukhori Yusuf

Untuk membahas topik ini lebih lanjut, berikut wawancara dengan Willy Aditya:
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.