Dark/Light Mode

Pembobolan Pusat Data Nasional Jadi Perhatian Komisi I DPR

Dave Laksono: Mesti Ada Protokol Dan Cadangan

Minggu, 30 Juni 2024 07:50 WIB
Dave Laksono, Anggota Komisi I DPR. (Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id)
Dave Laksono, Anggota Komisi I DPR. (Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus pembobolan data berbagai fasilitas Pemerintah, jadi perhatian Komisi I DPR.

Terbaru, hacker membobol Pusat Data Nasional (PDN).

Bukan hanya membobol, serangan dengan metode ransomware ini, juga mengunci Pusat Data Nasional Sementara (PDSN) 2 di Surabaya, Jawa Timur.

Baca juga : Abdul Kharis Almasyhari: Minta Masukan Pakar IT Terlebih Dahulu

Jika ingin membuka kuncinya, Pemerintah harus menyiapkan uang tebusan 8 juta dollar AS, atau sekitar Rp 131 miliar.

Apa nama ransomware-nya? Menkominfo, Budi Arie Setiadi mengatakan, ransomware itu bernama Brain Cipher Ransomware. Hal itu diucapkan Budi saat Rapat Kerja dengan DPR, Rabu (26/8/2024).

Lebih detail, Budi menerangkan, Brain Cipher Ransomware adalah pengembangan terbaru dari ransomware LockBit 3.0.

Baca juga : Tim Dokter Saudi Gelar Operasi Jantung Gratis

Apa dampak dari serangan tersebut? Yang pasti, pelayanan publik terganggu, serta data 239 instansi tingkat pusat dan daerah, tidak bisa diakses.

Lalu, timbul pertanyaan dari berbagai kalangan. Kenapa hal ini terjadi? Bagaimana mengantisipasinya agar tidak berulang.

Wakil Ketua Komisi I DPR, Abdul Kharis Almasyhari sangat prihatin, PDN yang dibanggakan Presiden Jokowi, belum bisa dipulihkan. "Lumpuh berhari-hari. Seolah-olah kita tidak berdaya menghadapinya," ujar Kharis.

Baca juga : Zulhas Pede PAN Tembus Tiga Besar Pemilu 2029

Anggota Komisi I DPR Dave Laksono berharap, Pemerintah bergerak cepat dalam mengatasi masalah ini. Dalam kasus ini, lanjutnya, harus ada perbaikan sistem atau konsep. "Sehingga, apa yang Presiden impikan untuk bangsa ini, bisa terlaksana," ujarnya.

Untuk lebih jelasnya, berikut wawancara dengan Dave Laksono mengenai hal tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.