Dark/Light Mode

OSINT, Senjata Bilah Ganda Intelijen di Era Digital: Sebuah Tinjauan

Jumat, 28 Juli 2023 20:16 WIB
Pop Nukoonrat/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Pop Nukoonrat/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan informasi yang kita hadapi saat ini, konsep intelijen juga mengalami evolusi yang signifikan. Salah satu evolusi tersebut adalah munculnya Open-source Intelligence (OSINT) sebagai elemen penting dalam praktik intelijen modern. Dalam dunia yang semakin terhubung oleh internet, informasi tersebar luas dan mudah diakses oleh siapa saja, termasuk oleh para praktisi intelijen. Itulah yang menjadi landasan utama OSINT.

Baca juga : Pentingnya Kurikulum Literasi Digital Di Sekolah

Sebagai bagian dari praktik intelijen, OSINT memanfaatkan informasi terbuka atau informasi yang tersedia secara bebas di ruang publik. Dari situs web pemerintah, media berita, database publik, hingga platform media sosial dan forum diskusi online, semua bisa menjadi sumber informasi bagi OSINT. Hal ini tentu sangat berbeda dengan cara kerja intelijen tradisional yang lebih mengandalkan metode penyadapan, pengintaian, dan operasi lapangan.

Baca juga : Antisipasi Digitalisasi Sudah Tak Terelakkan

OSINT dalam Produksi Produk Intelijen

Menurut penelitian Steel (2015), OSINT memiliki potensi besar untuk menjadi bagian integral dalam proses pembuatan produk intelijen. Dalam penelitiannya yang berjudul "From inputs to outcomes: Assessing the impact of OSINT on producing intelligence products", Steel membuktikan bahwa OSINT bukan hanya berfungsi sebagai penyuplai informasi tambahan, melainkan dapat menjadi motor utama dalam proses analisis dan penyusunan laporan intelijen.

OSINT dalam Paradigma Baru Dunia Intelijen

Benes (2021), dalam kajiannya "OSINT, New Technologies, Education: Expanding Opportunities and Threats. A New Paradigm", membahas bagaimana OSINT menjadi instrumen intelijen yang vital dalam konteks digitalisasi dan kemajuan teknologi. Ini membuktikan bahwa OSINT bukan hanya sekedar alat, namun menjadi kunci penting dalam membentuk paradigma baru dalam dunia intelijen.

OSINT dalam Konteks Operasi Militer

OSINT bukanlah konsep baru dalam operasi intelijen. Dalam kajian "Defining Second Generation Open Source Intelligence (OSINT) for the Defense Enterprise", Williams dan Blum (2022) menunjukkan bagaimana OSINT dengan dukungan teknologi canggih mampu menjadi pendukung utama dalam operasi militer besar. Sementara Sullivan (2023), dalam "Twitter’s the Only Tool You Need for Tracking the Military", memberikan bukti nyata bahwa media sosial seperti Twitter bisa menjadi instrumen penting dalam pelacakan aktivitas militer.

Tantangan dan Ancaman OSINT

OSINT juga membawa berbagai tantangan dan ancaman. Penninger (2022), dalam "Operationalizing OSINT Full-Spectrum Military Operations", mengingatkan bahwa OSINT bisa dieksploitasi oleh aktor jahat untuk kepentingan mereka sendiri. Fakta ini juga dibuktikan oleh Helmus (2021) dalam "Russian Social Media Influence: Understanding Russian Propaganda in Eastern Europe", dimana Rusia menggunakan OSINT sebagai alat propaganda dan pengaruh politik.

OSINT dalam Skenario 'Off-grid

Wakefield (2022) dalam "Russia ‘Successfully Tests’ Its Unplugged Internet", menggambarkan bagaimana negara-negara seperti Rusia memanfaatkan OSINT dalam skenario 'off-grid', yaitu dengan menciptakan jaringan internet mereka sendiri untuk tujuan intelijen dan keamanan.

Norma dan Etika dalam Penggunaan OSINT

Untuk menjawab berbagai peluang dan tantangan tersebut, kita perlu membangun dan memperkuat norma dan etika dalam penggunaan OSINT. Fischer (2022) dalam "White Racially Motivated Violent Extremists Developing Program to Create Bulk Social Media Accounts", memberi peringatan akan risiko eksploitasi OSINT oleh kelompok ekstremis dan pihak-pihak yang bermotivasi rasis.

Baca juga : Denny JA: Penyair Adalah Pemimpin Spiritual Sebuah Bangsa

OSINT dan Dukungan Cyber

Porche (2021), dalam "Tactical Cyber: Building a Strategy for Cyber Support to Corps and Below", menekankan betapa pentingnya dukungan siber yang kuat, dan OSINT menjadi bagian tak terpisahkan dari dukungan tersebut. Ligon et al. (2021) dalam "A Case Study in Open Source Intelligence: A Comparative Analysis of Traditional Media Versus Social Media," menggambarkan bagaimana OSINT dapat memperkaya dan memperluas analisis dalam intelijen tradisional.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Untuk memaksimalkan OSINT dalam konteks keamanan dan pertahanan nasional, kita perlu memahami dan memanfaatkan perkembangan ini. OSINT, jika dimanfaatkan secara bertanggung jawab dan etis, memiliki potensi luar biasa dalam meningkatkan keamanan dan pertahanan nasional, sekaligus memitigasi ancaman dan risiko yang ada. Pendekatan ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi negara maju yang memanfaatkan teknologi dalam bidang keamanan dan pertahanan. Dengan memanfaatkan OSINT secara maksimal, semoga kita bisa mencapai tujuan tersebut.

Efatha Filomeno Borromeu Duarte
Efatha Filomeno Borromeu Duarte
Penulis: Efatha FB Duarte, dosen ilmu politik Universitas Udayana dan Pendiri Malleum Iustitiae Institute

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.