Dark/Light Mode

Penutupan GNRM, Muhadjir Ajak Mahasiswa UAI Santun di Medsos

Sabtu, 7 Oktober 2023 06:37 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy (kiri) mendapat cenderamata dari Rektor UAI Prof Asep Saefuddin. (Foto: Dok. UAI)
Menko PMK Muhadjir Effendy (kiri) mendapat cenderamata dari Rektor UAI Prof Asep Saefuddin. (Foto: Dok. UAI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) sukses menggelar kegiatan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), yaitu seminar dan kuliah umum literasi komputasi, di Auditorium UAI, Jakarta, Kamis (5/10). Seminar dan kuliah umum literasi komputasi ini merupakan puncak acara dari rangkaian program GNRM 2023 yang telah berjalan sejak 27 Juli 2023.

GNRM merupakan sebuah inisiatif yang diluncurkan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) untuk mendorong perubahan mental dan sosial yang lebih baik di kalangan masyarakat. Acara puncak GNRM bertajuk “Peningkatan Literasi dan Etika Digital melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental”. Dalam acara ini, UAI turut mengundang beberapa pihak luar seperti siswa SD, SMP, dan SMA Al-Fityan School Tangerang, guru, dan mahasiswa dari kampus luar.

Acara dibuka dengan sambutan Rektor Universitas Al Azhar Indonesia Prof Asep Saefuddin. Dalam sambutannya, Asep mengungkapkan rasa syukur bahwa UAI telah terpilih oleh Kemenko PMK untuk menjalankan GNRM 2023. “Dari beberapa universitas yang membuat proposal (program GNRM), alhamdulillah, Universitas Al Azhar Indonesia mendapatkan satu proposal dan lolos, terima kasih,” ucapnya.

Asep juga menyampaikan bahwa program GNRM tahun 2023 ini terdapat berbagai kegiatan yang menarik, seperti seminar, kuliah umum, lomba guru kreatif, lomba siswa kreatif, dan lomba media OSIS yang berkaitan dengan literasi digital. Dari berbagai kegiatan tersebut, 644 siswa, 155 guru, 57 mahasiswa, dan 46 dosen telah berpartisipasi dalam program GNRM UAI.

Baca juga : Mahasiswa Minta Tokoh Gorontalo Turun Gunung

Pada sesi selanjutnya, Sekretaris Forum Rektor Indonesia Eko Supeno menyampaikan sambutan bahwa generasi muda masa kini sudah banyak yang memahami dunia digital dengan baik. Sayangnya, belum banyak yang paham soal etika digital. Bahkan Indonesia masuk ke dalam 10 besar negara yang terpredikat ‘sadis’ atau kurang santun di sosial media.

Dia berharap, dengan adanya GNRM terkait dengan literasi dan etika digital, dapat membuat perubahan menjadi warganet yang baik dan santun.

Setelah sambutan dari Eko Supeno., Universitas Al Azhar Indonesia mempersembahkan penampilan Angklung Kizuna Melody UAI dengan memainkan lagu “Bangun Pemudi Pemuda”.

Selanjutnya, pembacaan keynote speech pertama yang disampaikan Ketua Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Watiknas) Ilham Akbar Habibie. Ilham menjelaskan alasan dilaksanakannya revolusi mental itu untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045 demi mewujudkan Indonesia yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan dengan mengubah pendekatan dalam membangun masa depan dari reformatif menjadi transformatif dengan melakukan perubahan di tiga aspek, yaitu transformasi ekonomi, sosial, dan tata kelola.

Baca juga : Putusan Etik Johanis Tanak Diwarnai Dissenting Opinion

Menurut Ilham, untuk melaksanakan revolusi mental dibidang digital, semua pihak harus mempelajari dan meningkatkan digital skills, digital culture, digital ethics, dan digital safety, serta mengingatkan untuk hati-hati dan menjaga etika selama ber-internet demi menghindari hal yang tidak diinginkan.

Setelah penyampaian materi dari Ilham, terdapat dua presentasi tentang “Big Data dan tantangannya” oleh VP Corporate Presales and Digital Communication dari PT Dua Empat Tujuh, yaitu Bagus Rully Muttaqien serta tentang “Digital and Automation” oleh Digital Manager Trakindo Utama, Pandriya Sistha Kusuma.

Keynote Speech kedua disampaikan Menko PMK Prof Muhadjir Effendy. Muhadjir menjelaskan, dengan revolusi mental diharapkan ada perubahan yang sangat cepat dalam mentalitas bangsa Indonesia menjadi lebih baik.

Dia mengatakan, sikap itu ditentukan dengan cara berpikir seseorang. Apabila orang memiliki cara berpikir yang positif, maka sikap dan tindakannya menjadi positif. Inilah yang menjadi salah satu tujuan dari GNRM, yaitu terjadinya perubahan perilaku, cara berpikir, dan tindakan menjadi positif dalam berkehidupan dan bernegara.

Baca juga : Kepincut Ganjar, Mahasiswa Apresiasi Gagasan Penguatan KPK Dan Hilirisasi 

Muhadjir lalu menjabarkan empat tujuan besar yang ingin dicapai dari GNRM. Yaitu membentuk masyarakat Indonesia menjadi sehat, cerdas, kuat baik fisik dan mental, serta berakhlak mulia.

"Diharapkan dengan selesainya rangkaian program GNRM tahun 2023 ini membuat literasi dan etika digital masyarakat Indonesia menjadi lebih baik dan santun demi menyongsong Visi Indonesia Emas 2045," pungkas Effendy.

Setelah Muhadjir menyampaikan materi, Angklung Kizuna Melody UAI kembali mempersembahkan hiburan lagu “Hati-Hati di Jalan” dan “Bangun Pemudi Pemuda”. Seminar dan kuliah umum tentang literasi komputasi ini diakhiri dengan pengumuman lomba poster yang dimenangkan oleh siswa SD, SMP, dan SMA, serta lomba media pembelajaran yang dimenangkan oleh para guru.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.