Dark/Light Mode

Manual Mulai Ditinggal, Donasi Online Naik 200%

Jumat, 31 Mei 2019 07:19 WIB
Donasi online jadi alternatif masyarakat untuk berderma membantu sesama. (Foto : finansialku.com)
Donasi online jadi alternatif masyarakat untuk berderma membantu sesama. (Foto : finansialku.com)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tren digital yang makin digemari masyarakat nggak cuma belanja online, tapi juga donasi online. Seiring meningkatnya penetrasi penggunaan internet, rupanya minat masyarakat berdonasi ke lembaga penyalur resmi dengan cara manual mulai ditinggal.

Kondisi ini terbukti dari banyaknya lembaga yang khusus melayani donasi secara online. Berbagai perusahaan e-commerce juga sudah mulai mewadahi keinginan masyarakat untuk berdonasi secara digital.

Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, Imam Rulyawan menilai, masyarakat Indonesia sudah terbiasa berdonasi baik sedekah maupun zakat secara digital, sejak berkembangnya e-commerce dan teknologi finansial (fintech). Beberapa lembaga amil zakat dan fintech pun mencatat, donasi secara digital naik lebih dari dua kali lipat jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga : Dipimpin Airlangga, Golkar Solid dan Kompak

Salah satu lembaga yang mencatat kenaikan donasi online adalah Dompet Dhuafa. Dia menyebutkan, dari data yang dimiliki, pembayaran zakat digital secara nasional menunjukkan tren peningkatan. Dompet Dhuafa menyebutkan sekitar 70 persen dana Ziswaf (Zakat Infak Sedekah, dan Wakaf), disalurkan melalui digital. Sehingga donasi dengan cara konvensional atau manual mulai mengalami penurunan. “Ada kenaikan hingga 200 persen sejak 2017,” kata Imam Rulyawan dalam keterangan pers di Jakarta, kemarin.

Di lembaganya saja pemberian zakat, infak, sedekah, dan wakaf dengan datang ke kantor cabang Dompet Dhuafa terus alami penurunan. Jika pada tahun lalu donasi dengan datang langsung mencapai Rp 1,5 miliar. Tahun ini, nilai donasinya hanya Rp 700 juta. Sementara donasi melalui platform digital telah meningkat hingga 80 persen dalam dua tahun terakhir.

“Kami mencatat, 60 persen dari generasi muda berdonasi melalui platform digital. Jumlah ini cenderung naik tiap bulannya,” ujarnya.

Baca juga : Ekspor Kertas Ke Chili Diprediksi Naik 200%

Generasi muda yang dimaksud berusia sekitar 17-30 tahun, dengan rata-rata donasi Rp 30 ribu. Untuk meningkatkan pelayanan di bidang digital Dompet Dhuafa telah menggandeng platform digital seperti e-commerce, fintech pembayaran, bank, dan lainnya. Dompet Dhuafa pun mencatat ada Rp 10 miliar atau sekitar 3,7 persen dari total zakat Rp 270 miliar, disalurkan melalui e-commerce pada 2017. Untuk tahun lalu, Rumah Zakat mencatat, 70 persen donasi di instansinya dilakukan secara online.

Menurut laporan Kitabisa.com, tren donasi online meningkat lebih dari dua kali lipat pada 2017-2018. Co-Founder & CEO Kitabisa.com, Alfatih Timur juga melihat adanya peningkatan donasi via online. Bahkan dia menyebut Indonesia tergolong sebagai negara yang paling dermawan. “Indonesia negara paling dermawan di dunia versi World Giving Index,” ujar Alfatih.

Alfatih mengungkapkan bahwa platform yang memfasilitasi bantuan donasi terus tumbuh. Sejak masuk Android dan IOS Kitabisa.com sudah didownload lebih dari 100 ribu kali. Setiap harinya ada puluhan ribu donatur berdonasi di berbagai campaign sosial. “Banyak juga yang donasi rutin setiap hari, umumnya di waktu-waktu subuh dan pagi hari,” ungkapnya.

Baca juga : Harga Ayam Naik Peternak Girang

Platform yang tidak bergerak di ranah donasi dan zakat seperti Tokopedia kini ikut melayani donasi online. Selama bulan Ramadan ini Tokopedia menyediakan layanan pembayaran zakat yang ada di aplikasi. Sama halnya dengan Kitabisa, Tokopedia juga bekerja sama dengan sejumlah badan zakat seperti Baznaz, Dompet Dhuafa, Lazisnu-Nu Care dan Rumah Zakat. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.