Dark/Light Mode

Indonesia Bisa Masuk 5 Besar Ekonomi Dunia Di Tahun 2045, Yuk Intip Syaratnya

Selasa, 30 November 2021 13:51 WIB
Ilustrasi kenaikan Produk Domestik Brutto (GDP) (Foto: Net)
Ilustrasi kenaikan Produk Domestik Brutto (GDP) (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Berdasarkan sebuah studi pada tahun 2005 yang mengulas lebih dari 300 penelitian, termasuk studi kasus banyak negara di seluruh dunia, Ross Levine, Profesor dari Brown University dan Universitas California Berkeley di Amerika Serikat, mengkonfirmasi hubungan positif antara pertumbuhan ekonomi dan pengembangan sektor keuangan.

Studi tersebut juga menunjukan bahwa stabilitas sektor keuangan merupakan hal yang sangat penting, dalam menyediakan pembiayaan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan ekonomi riil.

Penetrasi sektor keuangan yang diukur melalui persentase terhadap PDB merupakan kondisi yang diperlukan (a necessary condition), tapi tidak cukup (not a sufficient condition) untuk menjamin stabilitas dan ketahanan terhadap potensi guncangan (shocks).

Ekosistem sektor keuangan yang relatif berimbang antara penetrasi dari sektor perbankan dan non-perbankan, merupakan faktor penentu dari stabilitas sektor keuangan secara keseluruhan.

Baca juga : Wapres Minta Rakyat Melek Ekonomi Dan Keuangan Syariah

Selama pandemi Covid-19, banyak negara maju dan berkembang termasuk Indonesia, mengadopsi strategi kebijakan makroekonomi.

Pengamanan sistem keuangan dan kinerja sektor keuangan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan pemulihan ekonomi nasional secara kesuluruhan.

Koordinasi antara kebijakan perpajakan dari Kementerian Keuangan, makroprudensial dari Bank Indonesia dan standar kehati-hatian serta pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan,  berhasil mendorong pemulihan dari sisi permintaan melalui kinerja sektor riil. Khususnya, pada sektor otomotif dan properti.

Koordinasi tersebut sekaligus menjaga kapasitas dan likuiditas sektor perbankan untuk mempertahankan suplai kredit.

Baca juga : Indonesia Jadi Sasaran Investasi Infrastruktur Internasional

Hasilnya, kredit perbankan kembali tumbuh pada Juni-September 2021, di tengah loncatan tinggi gelombang kedua dari penyebaran Covid-19. Setelah terkontraksi pada Oktober 2020-Mei 2021.

Tantangan struktural bagi sektor keuangan Indonesia adalah mendukung ekonomi Indonesia, menjadi bagian dari negara maju dunia pada tahun 2045.

Sebagaimana dinyatakan dalam laporan Bappenas pada tahun 2019, visi jangka menengah-panjang pemerintah adalah menjadikan ekonomi Indonesia menjadi salah satu dari 5 perkonomian terbesar dunia pada tahun 2045.

PDB nominal diperkirakan mencapai lebih dari 7 triliun dolar AS dengan PDB per kapita lebih dari 23 ribu dolar AS pada tahun 2045.

Baca juga : Masuk Ke Indonesia, Masa Karantina Dipangkas Jadi 3 Hari

Mendorong PDB per kapita Indonesia menjadi 5 – 6 kali lebih besar dari posisi saat ini, dalam waktu sekitar 25 tahun jelas merupakan proyek besar. Target waktu sekitar dua dekade tersebut, utamanya disebabkan oleh faktor demografi Indonesia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.