Dark/Light Mode

Bahas Perikanan, eFishery Gelar Indonesia Aquaculture Outlook 2022

Kamis, 16 Desember 2021 18:09 WIB
Indonesia Aquaculture Outlook 2022. (Foto: ist)
Indonesia Aquaculture Outlook 2022. (Foto: ist)

 Sebelumnya 
Potensi Perikanan Budidaya Indonesia 

Kiprah eFishery dalam membantu para pembudidaya ikan dan udang di Indonesia mendapat acungan jempol dari Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS. Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) ini menuturkan, produksi perikanan budidaya Indonesia saat ini nomor dua terbesar di dunia. 

“Tahun 2019, China itu produksi ikan budidayanya 68,42 juta ton per tahun. Sementara Indonesia di posisi kedua dengan 15,89 juta ton. Padahal panjang garis pantai Tiongkok yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya hanya 14.500 km, sementara Indonesia punya 99.083 km,” kata Rokhmin. 

Baca juga : Cegah Penyebaran Omicron, Tim Bulutangkis Indonesia Batal Ikutan BWF World Championship 2021

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut menilai, untuk bisa meningkatkan produksi perikanan nasional, dibutuhkan inovasi teknologi seperti yang dilakukan eFishery. 

“Untuk bisa mencapai target produksi 2 juta ton pada 2024 itu sebenarnya memungkinkan karena Indonesia punya potensinya terbesar di dunia. Oleh karena itu perlu anak-anak muda untuk bisa menggenjot ini,” ujarnya. 

Hal senada disampaikan Ujang Komarudin, Direktur Pakan dan Obat Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia. Menurutnya tren produksi perikanan di Indonesia sudah bergeser dari perikanan tangkap ke perikanan budidaya. Ujang mencatat pada 2020 lalu, para pembudidaya ikan dan udang di Indonesia sudah mampu memproduksi 15,45 juta ton, sementara hasil tangkapan nelayan di laut hanya sebesar 7,7 juta ton. 

Baca juga : Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Seperti Fathul Makkah

“Perikanan budidaya itu diperkirakan bisa menyumbang 16 persen dari 1,33 triliun dolar AS nilai potensi keekonomian bidang kelautan Indonesia. Jadi kalau kita fokus mengembangkan perikanan budidaya, sama saja dengan membangunkan raksasa yang sedang tidur. Sangat luar biasa,” kata Ujang. 

Ia menambahkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan sendiri telah menyusun program dalam mengoptimalkan budidaya perikanan nasional. Salah satunya adalah dengan menerapkan konsep ekonomi biru. 

“Ada keseimbangan dalam menjalankan prinsip ekonomi dengan ekologi. Sehingga tetap produktif namun berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Jangan sampai terjadi over eksploitasi. Untuk meningkatkan produktivitas dibutuhkan inovasi teknologi yang cerdas, modernisasi, serta digitalisasi dalam sistem produksi dan rantai pasok perikanan budidaya,” pungkas Ujang. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.