Dark/Light Mode

Kenaikan Harga Minyak Dunia Bisa Timbulkan Ketidakpastian Ekonomi Global

Kamis, 3 Maret 2022 14:03 WIB
Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan. (Foto: Ist)
Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Dia juga mengingatkan, Indonesia sebagai net importir minyak mentah mau pun produk serta LPG, produksinya saat ini hanya berkisar di angka 670 ribu BOPD, sedangkan konsumsi mencapai 1,3 juta BOPD, dan impor LPG sebanyak 65 persen dari konsumsi nasional. Hal itu, kata Mamit, akan meningkatkan defisit neraca perdagangan.

"Semakin tinggi terjadinya defisit neraca perdagangan, bisa menyebabkan terdepresiasinya nilai mata uang rupiah terhadap dolar dan potensi kenaikan inflasi dibandingkan tahun lalu," bebernya.

Baca juga : Harga Minyak Dunia Melonjak, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Aman

Selain inflasi yang akan meningkat, kenaikan harga minyak dunia akan berdampak terhadap kondisi keuangan negara. Beban untuk subsidi energi, baik itu BBM, LPG dan listrik akan mengalami kenaikan yang tinggi.

Sementara penerimaan negara yang didapatkan dari sektor hulu migas tidak sebanding dengan beban subsidi yang harus ditanggung pemerintah.

Baca juga : Jokowi Ingatkan 4 Tantangan Berat, Solusinya Transformasi Ekonomi

Selain itu, pasokan untuk BBM dan LPG bisa mengalami gangguan ditengah permintaan global yang meningkat dan supply yang mulai menipis. "Jadi kita harus bersiap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi akibat ketidakpastian global saat ini," tutup Mamit. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.