Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Getaran Gempa M6,5 Garut Terasa Hingga Jakarta, Trending Topics Di X
- Gempa M3,1 Sukabumi Dipicu Sesar Cugenang, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
- Gempa Kuat M6,5 Guncang Jabar Dan Sekitarnya, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
- Malam Ini, Sukabumi Digoyang Gempa M3,1 Kedalaman 5 Km
- Media Timteng: Erick Bawa Berkah Bagi Sepak Bola Indonesia
Syarat Antigen Dan PCR Untuk Perjalanan Dihapus, Rupiah Melesat
Selasa, 8 Maret 2022 09:26 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pagi ini nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,15 persen ke level Rp 14.393,5 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.414,5 per dolar AS.
Sebaliknya, mayoritas mata uang Asia melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura turun 0,01 persen, won Korea Selatan minus 0,4 persen, ringgit Malaysia minus 0,07 persen, yen Jepang turun 0,11 persen, dan baht Thailand anjlok 0,07 persen.
Baca juga : Stok Cukup, Pedagang Daging Berjualan Seperti Biasa
Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya melesat 0,65 persen ke level 99,29. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,69 persen ke level Rp 15.697, terhadap poundsterling Inggris juga turun 0,64 persen ke level Rp 18.941, dan terhadap dolar Australia melemah 0,81 persen ke level Rp 10.592.
Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra mengatakan, meski menguat, nilai tukar rupiah masih dibayangi sentimen negatif pasar terhadap aset berisiko pagi ini. Salah satunya, invasi Rusia ke Ukraina masih belum usai.
Baca juga : Antisipasi Produk Perikanan Ditolak, KKP Gandeng Lembaga PBB
Menurutnya, pasar juga mewaspadai kenaikan inflasi yang tinggi karena naiknya harga komoditas akibat potensi gangguan pasokan dari Rusia dan Ukraina. “Hal ini mendorong para pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman seperti dolar AS dan Emas,” ucap Ariston di Jakarta, Selasa (8/3).
Kenaikan inflasi ini, lanjut Ariston, bisa menekan pertumbuhan ekonomi ke depan dan tentunya ini akan menekan pertumbuhan aset berisiko.
Baca juga : Rusia-Ukraina Perang, Rupiah Masih Aman
Dari dalam negeri, Ariston menilai, sikap pemerintah membebaskan tes PCR dan antigen untuk mereka yang sudah divaksin, cukup mendukung penguatan rupiah. Ariston menilai, potensi pelemahan rupiah berada dalam kisaran Rp 14.380-Rp 14.450 per dolar AS. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya