Dark/Light Mode

Ini Dia Modus Investasi Ilegal Indra Kenz Dan Doni Salmanan

Kamis, 10 Maret 2022 18:21 WIB
Indra Kenz. (Foto: Ist)
Indra Kenz. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Diketahui, modus binary option ini dipraktikkan influencer Indra Kenz dan Doni Kesuma. Keduanya meraup untung hingga puluhan miliar dari kerugian para membernya.

Dari hasil penyelidikan kepolisian, mereka memanfaatkan medium pesan singkat telegram untuk mencari member dan berbagi informasi terkait opsi biner. Tercatat anggota dari para tersangka bisa mencapai lebih dari 20 ribu orang.

Agus pun meminta masyarakat untuk lebih waspada dengan penawaran investasi. Kata dia, jika dalam penawaran ada janji bunga atau keuntungan yang tinggi, maka, potensi penipuan akan semakin besar. "Semakin tinggi keuntungan yang dijanjikan, sangat berpotensi terjadinya penipuan," ingat Agus.

Baca juga : 3 Negara Ini Sudah Longgarkan Restriksi, Indonesia Sampai Mana?

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan menambahkan, dalam aksinya Indra Kenz juga mengajak masyarakat agar menjadi member di Binomo. Bahkan, dijanjikan keuntungan besar.

"Menjanjikan keuntungan sebesar 80 sampai dengan 85 persen dari nilai atau dana buka perdagangan yang ditentukan setiap trader atau korban," ungkap Whisnu.

Nyatanya, janji itu hanyalah isapan jempol belaka. Sebab, banyak member yang justru merugi. Bahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, Indra Kenz mendapat bagian dari kekalahan para membernya. Jumlahnya mencapai 80 persen. "Sekitar 70 sampai 80 persen (pembagian keuntungan dengan Binomo)," kata Whisnu.

Baca juga : Pakar: Kasus Investasi Lebih Cocok Ditangani Hukum Perdata, Bukan Pidana

Sementara untuk Doni Salmanan, tidak jauh berbeda. Dalam kasus Quotex, dia juga memiliki peran yang sama. Tapi, ada sedikit informasi lebih perihal Doni Salaman. Dia disebut memiliki 25 ribu member.

Kasubdit I Dittipid Siber Bareskrim Polri, Kombes Reinhard Hutagaol mengatakan, puluhan ribu member Doni Salmanan tergabung dalam grup di aplikasi pesan singkat Telegram. Bahkan, puluhan ribu orang itu diduga member aktif.

"Kalau di Telegram ada 25 ribu anggota. Itu bisa indikasi (aktif) karena 25 ribu artinya yang ikut referal sama dia. Karena ikut sama dia pasti gabung Telegram itu," kata Reinhard.

Baca juga : Steven Musa Sosialisasi Perda Keolahragaan Di Pademangan Timur

Meski demikian, Reinhard belum bisa memastikan secara pasti jumlah korban di kasus Doni Salmanan. Sebab, jumlah pihak yang merasa dirugikan setiap hari bertambah. "Korban makin lama makin bertambah tiap hari. Tadi saja udah ada 10 yang mau kita periksa," kata Reinhard. 

Para korban terbuai oleh rayuan dan ajakan Doni Salmanan yang menjanjikan kemenangan. Nyatanya, tak ada member yang mendapat kemenangan.

"Dia kan memberikan berita bohong bahwa mainlah dengan saya, terus dari video-video ya itu sebenarnya menjebak orang supaya main dan pada kenyataannya enggak ada yang pernah menang," tandasnya. [DRS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.