Dark/Light Mode

Riset Tenggara Strategics: Fintech Jadi Andalan Pembiayaan UMKM Saat Pandemi

Sabtu, 26 Maret 2022 09:51 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Tenggara Strategics merilis riset selama pandemi Covid-19 sepanjang 2020-2021, Investree membantu pelaku UMKM tetap beroperasi sekaligus meningkatkan pendapatan hingga 96 persen Borrower Investree. Yang terdiri dari segmen mikro atau Borrower dengan jumlah pinjaman kurang dari Rp 4,5 juta per tahun.

Selain itu, Investree turut berperan dalam membuka lapangan pekerjaan baru. Setelah pinjamannya disalurkan melalui Investree, 14 persen borrower dari segmen small/kecil, atau Borrower dengan jumlah pinjaman kurang dari Rp 5,5 miliar per tahun–dan 39 persen Borrower dari segmen medium/menengah.

"Serta Borrower dengan jumlah pinjaman lebih dari Rp 5,5 miliar per tahun, mampu menciptakan lapangan pekerjaan pada masa pandemi (1.407 dan 1.175 secara berurutan)," jelas Executive Director Tenggara Strategics Riyadi Suparno riset terbaru yang dilakukan oleh Tenggara Strategics berjudul Beyond Lending: Membangun Ketahanan UMKM di Masa Pandemi Covid-19-Studi Kasus Investree 2020-2021, Kamis (24/3).

Dalam riset ini, Tenggara Strategics melakukan penelitian kuantitatif dan kualitatif kepada 275 Borrower pada platform fintech lending Investree yang berasal di berbagai kota di Indonesia.

Baca juga : Airlangga: TNI Dibutuhkan Untuk Dukung Kebijakan Pemerintah Saat Pandemi

Lebih lanjut, Riyadi mengatakan, riset ini bertujuan untuk memahami sejauh mana dampak finansial dan sosial yang diberikan oleh perusahaan fintech lending. Khususnya Investree, dalam membantu pelaku UMKM bertahan menghadapi badai Covid-19.

Masih dari riset Tenggara, akses pembiayaan yang disediakan oleh Investree juga meningkatkan inklusi keuangan, di mana 39 persen dari para Borrower mendapatkan pinjaman pertama mereka dari platform fintech lending, khususnya Investree.

Selain itu, pembiayaan melalui Investree juga mendorong para UMKM menciptakan inovasi dalam bisnis mereka.

Sebanyak 14 persen Borrower Investree dari segmen mikro, kecil, dan menengah mampu berpindah ke industri baru selama pandemi. Serta sebanyak 24 persen Borrower Investree dari segmen mikro, kecil, dan menengah mampu menambah produk atau jasa baru selama pandemi.

Baca juga : Para Tokoh Adat Minta Utamakan Pengembangan SDM Di Kalimantan

"Dukungan pembiayaan dari layanan keuangan alternatif seperti fintech lending sangat diperlukan dalam masa-masa sulit ini," ucap Riyadi.

Direktur PT Gesits Bali Pratama yang juga Borrower Investree Sari Suryanti mengungkapkan, tidak menyangka justru yang berhasil membuat bisnis Gesits Pratama solid selama Covid-19 adalah fintech lending.

Gesits Pratama baru berdiri selama dua tahun, sehingga belum banyak institusi keuangan besar yang mau memberikan bantuan modal kerja kepada usahanya .

"Kami bersyukur dipertemukan dengan Investree karena melalui green financing yang mereka fasilitasi secara mudah dan cepat, arus kas dan operasional bisnis tetap terjaga,” kata Sari.

Baca juga : Bamsoet Minta Kader FKPPI Sukseskan Pemindahan IKN Dan Pemilu 2024

Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi menegaskan, hasil riset Tenggara Strategics menjadi bukti nyata komitmen Investree dalam mendukung pelaku UMKM jadi lebih tangguh.

"Investree akan terus menggenjot upaya untuk memberikan dukungan kepada pelaku UMKM di Tanah Air, melalui kemudahan dan kecepatan akses pembiayaan berbasis teknologi digital," ucapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.