Dark/Light Mode

Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Pemerintah Genjot Pengembangan Kawasan Hortikultura Berorientasi Ekspor

Rabu, 30 Maret 2022 14:29 WIB
Wapres KH Maruf Amin dalam acara Panen Perdana Pisang Cavendish Berorientasi Ekspor di Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur, Rabu (30/3). (Foto: Humas Ekon)
Wapres KH Maruf Amin dalam acara Panen Perdana Pisang Cavendish Berorientasi Ekspor di Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur, Rabu (30/3). (Foto: Humas Ekon)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus mendorong pengembangan ekspor produk yang berdaya saing, dan memiliki potensi ekspor yang tinggi. Antara lain, produk dari sektor pertanian, khususnya hortikultura.

Pada kuartal IV 2021, sub sektor hortikultura menunjukkan kinerja yang baik. Mampu bertumbuh sebesar 3,80 (yoy). Ini adalah angka tertinggi, jika dibandingkan dengan tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan jasa pertanian.

Hal ini tentunya menjadi perhatian pemerintah, agar pengembangan subsektor hortikultura dapat terus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, ekonomi daerah serta ekonomi nasional.

Baca juga : Stafsus Teten Minta Pemerintah Buat Regulasi Kripto

Salah satu upaya yang dilakukan dalam mendukung peningkatan kinerja ekspor yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah, adalah dengan percepatan program peningkatan ekspor produk pertanian. Dengan mendorong pengembangan Kawasan Hortikultura Berorientasi Ekspor.

"Saya menyambut baik upaya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yang menginisiasi program hortikultura untuk peningkatan ekspor dan ekonomi daerah. Semoga, upaya ini menjadi jembatan untuk meningkatkan ekspor dan pendapatan petani pisang. Program ini bisa berhasil berkat dukungan mitra usaha tani, kehadiran mitra terbukti meningkatkan penghasilan petani," ucap Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dalam sambutannya pada acara Panen Perdana Pisang Cavendish Berorientasi Ekspor di Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur, Rabu (30/03).

Kiai Ma'ruf juga menyampaikan, sudah sepatutnya masyarakat Indonesia mensyukuri sumber daya alam yang melimpah. Terutama, keanekaragaman genetik pisang.

Baca juga : Dongkrak Bauran Energi Bersih, PLN Tambah 2 Pembangkit EBT Di Lampung

Selain itu, besarnya pangsa ekspor buah-buahan dunia, khususnya produk pisang, tentu menjadi peluang bagi Indonesia. Karena itu, kita perlu terus meningkatkan produksi baik dari segi kuantitas, kontinuitas, maupun juga kualitas.

“Melalui kerja sama kemitraan antara pemerintah, swasta dan para petani, program prioritas Kemenko Perekonomian ini ditujukan untuk meningkatkan ekspor. Sekaligus substitusi impor, meningkatkan ekonomi daerah, dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam laporan nya kepada Wapres.

Berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, mampu meningkatkan kesejahteraan petani yang ditunjukkan dengan peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) Februari 2022 yang tercatat 108,83. Atau naik sebesar 0,15 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca juga : KSP: Pemerintah Bentengi Dampak Konflik Rusia Vs Ukraina Terhadap Ekonomi

Sementara itu, untuk mendukung pengembangan hortikultura dan komoditas unggulan lainnya, diperlukan penyediaan sarana produksi pertanian (saprotan) yang menjadi kebutuhan utama usaha tani.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.