Dark/Light Mode

Tekan Emisi, PLN Manfaatkan Limbah Sawit Jadi Bahan Bakar PLTU Berau

Sabtu, 2 April 2022 12:41 WIB
Program co-firing merupakan upaya percepatan pencapaian target bauran energi 23 persen pada 2025 tanpa harus membangun pembangkit baru.
Program co-firing merupakan upaya percepatan pencapaian target bauran energi 23 persen pada 2025 tanpa harus membangun pembangkit baru.

RM.id  Rakyat Merdeka - PT PLN (Persero) menerapkan program co-firing pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Berau, dengan memanfaatkan limbah perkebunan kelapa sawit sebagai campuran batu bara.

General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran (UIKL) Kalimantan Daniel Eliawardhana menyatakan, PLTU Berau berkapasitas 2 x 7 MW menjadi salah satu PLTU di Kalimantan yang menerapkan program co-firing.

Baca juga : Tekan Emisi Lewat Co-Firing, PLN Hasilkan Listrik Hijau 96 Ribu MWh Dari 28 PLTU

“Program co-firing merupakan upaya percepatan target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025 tanpa harus membangun pembangkit baru melainkan dengan melakukan substitusi sebagian batu bara dengan biomassa,” ungkap Daniel.

Daniel menambahkan dalam menjalankan program co-firing, PLTU Berau memanfaatkan cangkang sawit yang diolah sedemikian rupa untuk dijadikan bahan campuran batu bara dengan komposisi perbandingan 5:95 dengan begitu dapat menurunkan emisi.

Baca juga : Menteri Teten Harap Sarinah Jadi Rumah Bagi UMKM Lebih Berkelas

Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi sebesar 314 juta hingga 398 juta ton karbon dioksida pada 2030 melalui program pengembangan green energy yang ramah lingkungan.

“Dengan program co-firing ini, penggunaan batu bara pada pembangkit dapat dikurangi. Dalam skala besar dan lebih panjang, emisi yang dihasilkan dalam pengoperasian PLTU juga akan menurun,” imbuh Daniel.

Baca juga : Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Gandeng Himbara Bangun SPKLU

Daniel menjelaskan pelaksanaan co-firing cangkang sawit dan batu bara di PLTU Berau telah berlangsung sejak Mei 2021 dengan memanfaatkan limbah cangkang sawit lebih dari 500 ton.

“Dari sisi efisiensi, cangkang sawit memiliki nilai kalori yang lebih tinggi dibandingkan nilai kalori batu bara yang digunakan di PLTU Berau. Sehingga secara teknis, program co-firing juga mendukung dalam peningkatan efisiensi PLTU PLN”, jelas Daniel.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.