Dark/Light Mode

Jangan Nekat Mainkan BBM Subsidi, Bisa Dipenjara 6 Tahun Dan Denda Rp 60 Miliar

Kamis, 14 April 2022 14:16 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Rabu (13/4). (Foto: YouTube)
Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Rabu (13/4). (Foto: YouTube)

 Sebelumnya 
Peran Masyarakat

Dalam sidak di Bengkulu, Menteri ESDM juga mengimbau masyarakat agar lebih proaktif dalam melaporkan penyalahgunaan BBM subsidi di lapangan. Masyarakat mampu dimohon tidak menggunakan BBM subsidi.

Selain itu, pemerintah juga akan mengambil langkah tegas, terutama kendaraan operasional industri.

Baca juga : Kapolri Pastikan Stok BBM Bersubsidi Terjamin Dan Tepat Sasaran

"Kami akan membuat surat peringatan, agar industri tersebut menggunakan BBM sesuai peruntukkannya," ucap Arifin, Minggu (10/4).

Sedangkan untuk industri yang ada di bawah Kementerian ESDM, Arifin akan mengambil tindakan tegas, jika mendapati ada kendaraan operasional pertambangan yang menggunakan Solar subsidi.

"Kita akan ambil langkah-langkah, pertama akan mengingatkan, kemudian mengawasi, dan kalau masih terjadi penyimpangan, kita ambil tindakan tegas," tandas Arifin.

Baca juga : Jangan Lewatkan Makan Sahur Saat Puasa

Dia juga menyoroti adanya praktik curang modifikasi kapasitas tangki kendaraan, yang ikut berperan besar memicu kelangkaan solar. Karena itu, pihaknya akan segera melakukan evaluasi terhadap sistem dan infratruktur yang ada saat ini.

"Kita akan cukupi. Namun harus dilihat, apakah konsumsi BBM kendaraan sudah benar? Contohnya, kapasitas tangki truk 6 roda harusnya 120 liter, tapi dimodifikasi sampai 400 liter. Ini kan nggak benar. Apalagi, dari jumlah yang diambil, juga bukan dipakai untuk peruntukannya. Sehingga, banyak kios-kios di luar SPBU yang tidak resmi. Karena itu, kita akan evaluasi, sistem dan infrastruktur akan terus kita sempurnakan," beber Arifin.

"Ini butuh usaha. Tapi yang penting sekarang, bagaimana kita bisa mengamankan pasokan energi. Karena kita dihadapkan pada situasi krisis, yang dipicu konflik geopolitik," pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.