Dark/Light Mode

Baru 10 Persen Kuasai Industri Keuangan Syariah

Saham Dwiwarna BSI Ibarat Booster

Sabtu, 16 April 2022 07:30 WIB
Warga melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor dengan BSI Mobile di Jakarta, Senin (21/3/2022). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengembangkan BSI Mobile dengan fitur pembayaran pajak kendaraan bermotor secara
Warga melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor dengan BSI Mobile di Jakarta, Senin (21/3/2022). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengembangkan BSI Mobile dengan fitur pembayaran pajak kendaraan bermotor secara "real time" dan sudah terintegrasi dengan sistem aplikasi SIGNAL (Samsat Digital Nasional) serta telah melayani 15 provinsi di Indonesia pada tahap awal. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/nym).

RM.id  Rakyat Merdeka - Rencana menjadikan PT Bank Syariah Indonesia (Tbk) atau BSI sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kian serius. Pemerintah bakal memasukkan Saham Seri A Dwiwarna kepada BSI. Dengan begitu, industri keuangan syariah di Tanah Air diharapkan semakin kuat.

Saham Dwiwarna adalah saham khusus milik negara, yang memberikan hak istimewa pada pemegang sahamnya, yakni Pemerintah.

Hak yang melekat pada saham itu, yakni menyetujui persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, mengusulkan calon anggota direksi dan dewan komisaris. Serta menyetujui perubahan permodalan perusahaan.

Baca juga : Saham Dwiwarna BSI Bakal Jadi Booster Industri Keuangan Syariah

Mengutip laporan keuangan perseroan per Desember 2021, saham BSI saat ini dimiliki PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sekitar 50,83 persen.

Kemudian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sekitar 24,85 persen dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sekitar 17,25 persen.

Selanjutnya, pemegang saham lain di bawah 5 persen, termasuk publik sebesar 7,08 persen.

Baca juga : Perkuat Kemajuan Industri Keuangan, APEI Dan Ajaib Gelar Turnamen Golf

Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menilai, jika BSI menjadi bank BUMN, hal ini akan membuatnya semakin berkembang. Bahkan mendorong BSI menjadi bank dengan kategori Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) 4.

“Bank BUMN akan bertambah lagi jika BSI berubah status. BSI akan lebih leluasa mengepakkan sayap bisnisnya, seiring dengan layanan yang makin luas,” katanya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Namun, Toto tetap mengingatkan, dengan menjadi BUMN, BSI membawa pekerjaan rumah yang banyak. Bank syariah terbesar di Tanah Air itu harus meningkatkan kontribusi bank syariah terhadap perekonomian secara nasional. BSI juga harus mampu menggarap potensi ekonomi syariah yang belum tergarap maksimal.

Baca juga : Khofifah Harap OJK Mampu Perkuat Industri Keuangan Jatim

Toto mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga September 2021. Total aset keuangan syariah hanya sekitar 10,11 persen dari total industri pasar keuangan di Tanah Air. Sementara pangsa pasar perbankan syariah masih di angka 6,5 persen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.