Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Labanya Tumbuh 63,2 Persen Di Kuartal I-2022
Top, Capaian BNI Lampaui Kinerja Sebelum Pandemi
Rabu, 27 April 2022 07:30 WIB
Sebelumnya
“Dengan dampak penyebaran Covid-19 varian omicron yang mereda, maka geliat ekonomi ini pun akan terus mendorong peningkatan kualitas aset BNI,” ujarnya.
Tak hanya itu, kredit di segmen business banking masih menjadi motor akselerasi bisnis kredit BNI. Pertumbuhan ini terutama pembiayaan ke segmen korporasi swasta yang tumbuh 9,9 persen yoy menjadi Rp 193,2 triliun, segmen large commercial tumbuh 24,5 persen yoy menjadi Rp 46,1 triliun. Dan, segmen UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) juga tumbuh 11,8 persen yoy dengan nilai kredit Rp 98 triliun.
Secara keseluruhan, kredit di sektor business banking ini tumbuh 4,8 persen yoy menjadi Rp 489,3 triliun. Kenaikan ekspansi kredit di seluruh segmen tersebut sejalan dengan kondisi perekonomian nasional yang juga sudah mulai pulih.
Baca juga : Genjot Ekspansi, Laba BNI Tumbuh 63,2 Persen Di Kuartal I-2022
Sektor yang dibidik di segmen business banking adalah perdagangan, infrastruktur, dan industri pengolahan. Bahkan, pembiayaan segmen hijau terus menunjukkan kebutuhan pembiayaan dengan ticket size besar sekaligus berkualitas.
“Hal ini dapat menjadi motor pendorong kredit sindikasi, salah satu penopang kredit korporasi perseroan,” sebut Royke.
Dari sisi konsumer, kredit payroll dan kredit kepemilikan rumah membukukan penguatan kinerja positif pada awal tahun ini. Dengan pertumbuhan masing-masing 18,8 persen dan 8,4 persen secara yoy. Secara keseluruhan, kredit konsumer tumbuh 11,4 persen yoy.
Baca juga : 2 Ganda Putra Terhenti Di Korea Masters 2022, Ini Kata Pelatih
Hal ini dikarenakan brand consumer banking BNI yang terbentuk dengan baik. Sehingga mampu memberi daya saing yang sangat kuat. Terutama dalam berkompetisi dengan peers untuk melayani kebutuhan pembiayaan konsumer masyarakat.
Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menambahkan, dalam masa pemulihan ekonomi awal tahun ini, perseroan akan memperkuat posisi permodalan dan likuiditas sebagai upaya memperkuat pondasi dalam melanjutkan kestabilan kinerja, sekaligus menopang pertumbuhan bisnis lebih positif.
Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 8,4 persen yoy, dengan rasio dana murah atau Current Account and Saving Account (CASA) masih mendominasi. Dan terus meningkat menjadi 69,2 persen dari periode yang sama tahun lalu 67,9 persen.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya