Dark/Light Mode

Labanya Tumbuh 63,2 Persen Di Kuartal I-2022

Top, Capaian BNI Lampaui Kinerja Sebelum Pandemi

Rabu, 27 April 2022 07:30 WIB
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (kiri) bersama Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso (kanan) berjabat tangan usai menandatangani dokumen MoU antara BNI dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terkait pemberian penjaminan kredit UMKM di Grha BNI, Jakarta, Senin (25/4/2022). BNI bersama LPEI akan membantu UMKM untuk mendapatkan pendampingan dan pelatihan guna mendorong program naik kelas Go Digital, Go Global, dan Go Productive. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww).
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (kiri) bersama Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso (kanan) berjabat tangan usai menandatangani dokumen MoU antara BNI dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terkait pemberian penjaminan kredit UMKM di Grha BNI, Jakarta, Senin (25/4/2022). BNI bersama LPEI akan membantu UMKM untuk mendapatkan pendampingan dan pelatihan guna mendorong program naik kelas Go Digital, Go Global, dan Go Productive. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww).

 Sebelumnya 
Pertumbuhan dana murah ini mendorong perbaikan Cost of Fund (CoF) dari 1,74 persen pada akhir kuartal I-2021 menjadi 1,46 persen pada kuartal II-2022. Ruang untuk ekspansi pun masih terbuka.

“Ditunjukkan dari Loan to Deposit Ratio yang berada pada 85,02 persen. Di sisi permodalan, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) berada pada posisi 19,3 persen, naik 120 basis poin (yoy),” kata Novita.

Ia membeberkan, perbaikan risiko kredit juga memberi dukungan peningkatan kinerja yang sangat baik pada awal tahun ini. Loan at risk BNI pada kuartal I-2022 tercatat 22,1 persen, atau membaik 4,8 persen secara yoy.

Begitu juga dengan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) BNI yang terus bergerak membaik 60 basis poin yoy ke posisi 3,5 persen dari periode sama tahun lalu sebesar 4,1 persen.

Baca juga : Genjot Ekspansi, Laba BNI Tumbuh 63,2 Persen Di Kuartal I-2022

Sementara untuk restrukturisasi kredit akibat pandemi, sambung Novita, terus menunjukkan perbaikan yang semakin positif pada awal 2022. Kredit restrukturisasi Covid-19 tercatat Rp 69,6 triliun, turun dari posisi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 84,3 triliun.

“Bahkan, debitur BNI terdampak pandemi telah mulai melakukan pembayaran. Sehingga kami optimis tren perbaikan kualitas kredit akan terus berjalan di semua segmen,” pungkasnya.

Layanan Digital

Direktur IT dan Operasi BNI YB Hariantono menambahkan, kinerja digital banking BNI tak kalah melonjak. BNI proaktif meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan dalam mendorong dan mengembangkan solusi digital bagi para nasabah.

Baca juga : 2 Ganda Putra Terhenti Di Korea Masters 2022, Ini Kata Pelatih

“Semakin banyaknya fitur dan layanan yang bisa dimanfaatkan nasabah lewat Super App Ecosystem BNI Mobile Banking, membuat layanan ini semakin menjadi favorit para nasabah. BNI Mobile Banking juga menempati peringkat 1 Mobile Banking Application di Google Play Store,” katanya.

YB Hariantono merinci, perseroan mencatat jumlah pengguna aplikasi BNI Mobile Banking sudah mencapai 11,47 juta nasabah pada kuartal I-2022 ini. Atau meningkat 34 persen yoy. Jumlah transaksi meningkat signifikan 34,7 persen mencapai 128 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp 175 triliun. Atau tumbuh 26,8 persen yoy.

“BNI akan terus memperkuat eksistensi untuk menjadi channel layanan perbankan utama bagi nasabah perbankan Indonesia,” ucap Hariantono.

Hariantono mengatakan, penguatan ekosistem digital tetap berlanjut pada awal tahun ini. Sejauh ini, BNI telah menjalin partnership dengan lebih dari 4.000 partner Application Programming Interface (API). Dengan total layanan mencapai 443 layanan. BNI API Open Banking ini merupakan salah satu product champion layanan digital BNI selain BNI Mobile Banking.

Baca juga : Ditjen Hubdat Tindaklanjuti Pencabutan Berkas Kendaraan Secara Paksa

Di samping itu, fungsi perbankan untuk memberikan akses layanan keuangan kepada masyarakat, terutama di remote area, ditingkatkan dengan menjadikan layanan agen laku pandai BNI Agen46 sebagai ujung tombak. Di mana jumlahnya telah mencapai lebih dari 150 ribu agen. Dengan nilai transaksi dari Agen46 BNI sudah mencapai Rp 18,6 triliun.  [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.