Dark/Light Mode

BPDPKS: 10 Lembaga Pekebun Sawit Terima Rp 30,7 M Program Sarpras

Rabu, 25 Mei 2022 14:36 WIB
Kepala Divisi Pemungutan Biaya dan Iuran CPO Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Ahmad Munir. (Foto: Istimewa)
Kepala Divisi Pemungutan Biaya dan Iuran CPO Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Ahmad Munir. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
“Kondisi awal jalan usaha tani khususnya untuk petani Koperasi Nalo Tantan 85 persen jalan tidak layak dilewati. Jalan mengandalkan cuaca. Apabila cuaca terang baru bisa keluar TBS petani. Apabila cuaca hujan bersiap-siap petani merugi sampai 5-10 hari TBS petani tidak bisa keluar,” ujar Manager Koperasi Perkasa Nalo Tantan, Ahmad Fahmi.

Fahmi mengatakan, program Sarpras BPDPKS yang diberikan untuk Koperasi Perkasa Nalo Tantan berupa peningkatan jalan usaha tani senilai Rp 3,37 miliar. Menurut Fahmi, program Sarpras BPDPKS sangat bermanfaat bagi petani. Karena dengan adanya peningkatan jalan usaha tani di Desa Sangai Ulak, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin, Jambi, ini memperlancar proses transportasi untuk kegiatan produksi seperti panen TBS, pengiriman TBS, akses jalan petani atau pemanenan.

Baca juga : ILO Dan IPDN Kemendagri Teken Kerja Sama Program Ketenagakerjaan

Selain itu, lanjut Famhi, jalan usaha tani yang baik juga memperlancar proses transportasi untuk kegiatan perawatan tanaman seperti langsir pupuk, dan akses jalan petani. Sehingga meningkatkan pendapatan petani karena tidak ada lagi biaya langsir TBS sekitar Rp 50-Rp 200 per Kg.

“Mutu TBS yang dikirim ke pabrik kelapa sawit juga meningkat karena sudah tidak ada lagi buah yang tidak terkirim di hari yang sama atau tidak menginap di lapangan. Waktu kirim TBS 24 jam. Hal ini terlihat semakin minimnya potongan kualitas TBS dari TBS,” ungkap Fahmi.

Baca juga : BPDPKS Tingkatkan Produktivitas Petani Sawit Dengan Pengembangan SDM

Manfaat lainnya, tambah Fahmi, jumlah dan kecepatan pengiriman TBS semakin meningkat karena jalan yang sangat baik. Minimnya biaya perawatan atau perbaikan kerusakan atau pergantian suku cadang mobil atau truk angkut TBS.

Di samping itu, kata Fahmi, program Sarpras BPDPKS juga meningkatkan kesadaran petani dalam pentingnya memiliki kelembagaan petani. Hal ini terbukti dari tahun ke tahun jumlah anggota petani swadaya meningkat dan bergabung ke dalam kelembagaan koperasi.

Baca juga : Eks Pejabat Ditjen Pajak Akui Terima Rp 2,5 M Dari Jhonlin Baratama

Fahmi mengatakan, program Sarpras dapat meningkatkan kesadaran petani dalam pentingnya melaksanakan kegiatan berkebun secara baik dengan menerapkan kaidah-kaidah berkelanjutan yaitu ISPO. Fahmi menyatakan, kemitraan merupakan salah satu kunci utama para petani swadaya menuju peningkatan sawit yang berkelanjutan. “Program Sarpras BPDPKS bagi para petani sangat memberikan sisi positif bagi perkembangan pengelolaan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan,” katanya.

Menurut Fahmi, program Sarpras BPDPKS bisa menjadi prioritas bagi para petani swadaya yang sudah bersertifikat ISPO sebagai bagian dari benefit bagi para petani yang sudah ISPO. Hal ini memacu para petani untuk segera berlomba-lomba untuk mengikuti sertifikat ISPO.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.