Dark/Light Mode

91 Tahun Setelah Pameran Eksploitasi Di Masa Penjajahan

Promosikan Produk UMKM Solo Di Paris, Dukung Ekonomi Rakyat, Gibran Luar Biasa

Kamis, 9 Juni 2022 11:25 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, saat memberikan sambutan dalam acara Pembukaan Pameran UMKM Kota Solo di Mall Les BHV Marais, Paris, Prancis, Kamis (9/6). (Foto: YouTube Berita Surakarta)
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, saat memberikan sambutan dalam acara Pembukaan Pameran UMKM Kota Solo di Mall Les BHV Marais, Paris, Prancis, Kamis (9/6). (Foto: YouTube Berita Surakarta)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meresmikan Pameran Produk UMKM Kota Solo di Mall Les BHV Marais, Paris, Prancis, Rabu (8/6). Mengantar produk Kota Sriwedari go international

Batik Solo, handycraft, dan cinderamata khas lainnya dipromosikan di kota yang menjadi barometer global dunia fashion.

Langkah besar Gibran, dilakukan setelah hampir seabad lalu, wajah Indonesia tampil dalam pameran di Paris untuk pertama kalinya.

Tanggal 6 Mei 1931, Pemerintah Kolonial Hindia Belanda hadir dan membuka paviliun dalam acara Pameran Kolonial Internasional. Bertempat di lapangan Bous de Vincennes Paris.

Baca juga : Investasi Pesisir Dan Kemandirian Ekonomi Rakyat Bakal Terwujud

Kala itu, Paviliun Hindia Belanda yang berarsitektur gabungan antara Minangkabau, Jawa, dan Bali paling banyak mendapat animo pengunjung.

Pameran yang memamerkan "keberhasilan" kolonialism ini, mendapat tentangan keras dari kaum kiri di Prancis dan Belanda. Di Hindia Belanda, mendapat tentangan dan kecaman kelompok non-kooperatif.

Pada dasarnya, kecaman dan tentangan itu lebih mengarah pada pertunjukan pengisapan manusia atas manusia.

Pameran yang konon juga sebagai ajang promosi pariwisata untuk Jawa dan Bali itu berakhir tragis.

Baca juga : Tahun Kemarin Sukses Menahan Amukan Covid, Hari Ini Hanoi Lockdown

Pada 26 Juni 1931, Paviliun Hindia Belanda terbakar habis. Beberapa karya seni seperti lukisan Raden Saleh, dan artefak sejarah yang tak ternilai hangus dilalap api.

Dan kini, 91 tahun setelah Pameran Kolonial Internasional itu dibuka, tepatnya 8 Juni 2022, Gibran menggelar pameran UMKM Kota Solo di mall paling bergengsi di Paris, Le BHV Marais.

Tentu saja bukan eksploitasi manusia atas manusia, seperti yang terjadi pada masa kolonial. Tetapi mengangkat produk UMKM. Turunan tekstil dan produk tekstil dan fashion, dipromosikan ke kancah global. Begitu juga batik dan produk kerajinan. Diangkat martabatnya, ke dunia internasional. 

Tujuan mulia ini, tentu saja bagai langit dan bumi dengan pameran pada masa kolonial internasional.

Baca juga : Penjahat Incar Kelemahan Psikologis Dari Konsumen

Nyaris seabad lalu, pameran lebih ditujukan bagi perolehan keuntungan negara penjajah. Namun kini, pameran UMKM fokus pada pemberdayaan ekonomi rakyat. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.