Dark/Light Mode

Kinerja Melesat, BTN Dongkrak Laba BUMN Dari Sektor Pembiayaan Perumahan

Senin, 13 Juni 2022 09:37 WIB
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo. (Foto: Dok. BTN)
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo. (Foto: Dok. BTN)

 Sebelumnya 
Kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi pun tercatat menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi dengan kenaikan sebesar 8,25 persen yoy dari Rp 120,72 triliun pada 2020 menjadi Rp 130,68 triliun di tahun 2021.

"Untuk produk KPR Subsidi, Bank BTN menawarkan uang muka ringan dari 1 persen, suku bunga tetap 5 persen, jangka waktu hingga 20 tahun, subsidi bantuan uang muka senilai Rp 4 juta, serta bebas premi asuransi dan PPN," terang Haru.

Sementara itu, BTN juga terus menggelar transformasi baik di sisi digital, bisnis proses, hingga kantor cabang. Di sisi digital misalnya, perseroan terus memoles produk digital banking mulai dari BTN Mobile Banking, BTN Cash Management, e-Mitra BTN, BTN Properti, hingga rumahmurahbtn.

Baca juga : Diisukan Bikin Partai Baru, Demokrat KLB Deli Serdang Ogah Merapat

Dari sisi bisnis proses, BTN membentuk pusat untuk kredit konsumer dan komersial agar lebih efisien. Selain itu, BTN juga fokus melakukan transformasi kantor cabang yang memprioritaskan penjualan dan pelayanan.

Tak hanya itu, BTN juga terus meningkatkan kemitraan dengan berbagai lembaga lainnya. Perseroan juga memperdalam kemitraan dengan perusahaan yang masuk dalam rantai pasok di sektor perumahan.

Haru menegaskan, transformasi tersebut tidak hanya sukses meningkatkan perolehan laba bersih BTN, tapi juga meningkatkan efisiensi. Biaya dana BBTN misalnya sukses turun 21,31 persen yoy pada 2021 dari Rp 16,04 triliun menjadi Rp 12,62 triliun.

Baca juga : 29 Kepala Daerah Sepakat Dukung Pemekaran Papua

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) perseroan juga turun hingga 233 basis poin yoy pada 2021. Lini bisnis syariah BTN pun ikut mencatatkan kinerja positif. Per Desember 2021, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN menghasilkan laba bersih senilai Rp185,20 miliar atau naik 37,33 persen yoy.

Kenaikan tersebut disumbang kinerja penyaluran pembiayaan syariah senilai Rp27,55 triliun atau naik 9,93 persen yoy. Fights Issue Tahun 2022 Selanjutnya dalam meningkatkan kinerja penyaluran kredit dan pembiayaan BBTN terutama di sektor perumahan, Kementerian BUMN menyebut akan melakukan penambahan modal ke BTN.

Wakil Menteri II BUMN Kartiko Wirjoatmodjo mengatakan, suntikan dana dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) tersebut akan dialokasikan senilai Rp 2,98 triliun untuk BTN.

Baca juga : PKB Ajak PKS Bikin Koalisi Semut Merah

“Kita ingin menambah CAR (Capital Adequacy Ratio) BTN mencapai 19 persen. Maka dibutuhkan tambahan injeksi modal Rp 2,98 triliun sudah disetujui juga melalui mekanisme rights issue mungkin nanti di triwulan 3 atau 4,” kata Tiko saat rapat dengan Komisi VI DPR, Selasa (7/6).

Direktur Riset dan Investasi PT Pilarmas Investindo Sekuritas Mazimilianus Nico Demus mengatakan, tambahan modal tersebut akan mengakselerasi kinerja Bank BTN ke depan.

"BTN akan leluasa melakukan ekspansi khususnya yang dapat meningkatkan pembiayaan rumah ke segmen masyarakat berpenghasilan rendah dan milenial," pungkas Nico. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.