Dark/Light Mode

Pendaftaran BBM Subsidi Di MyPertamina Dibuka

Semoga Bisa Stop 80 Persen Orang Kaya Beli Pertalite

Jumat, 1 Juli 2022 07:30 WIB
Sejumlah kendaraan mengisi bahan bakar minyak di SPBU, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (29/6/2022). PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga pada 1 Juli mendatang akan menguji coba penyaluran Pertalite dan solar bersubsidi di sejumlah kota kepada konsumen yang berhak dan terdaftar di sistem MyPertamina untuk memastikan penyaluran subsidi BBM tepat sasaran. (ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/wsj).
Sejumlah kendaraan mengisi bahan bakar minyak di SPBU, Manado, Sulawesi Utara, Rabu (29/6/2022). PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga pada 1 Juli mendatang akan menguji coba penyaluran Pertalite dan solar bersubsidi di sejumlah kota kepada konsumen yang berhak dan terdaftar di sistem MyPertamina untuk memastikan penyaluran subsidi BBM tepat sasaran. (ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/wsj).

 Sebelumnya 
“Kami menyiapkan website MyPertamina yakni https://subsiditepat.mypertamina.id/ yang dibuka 1 Juli 2022. Sistem ini akan membantu kami mencocokan data pengguna,” jelas Irto.

Untuk itu, masyarakat yang berhak menggunakan pertalite dan solar dapat mendaftarkan datanya melalui website ini.

Kemudian, menunggu konfirmasi terkait kendaraan dan identitasnya, apakah memang berhak sebagai pengguna terdaftar.

Baca juga : Duit Subsidi Triliunan Dimakan Orang-orang Kaya, Salah Siapa?

Selain itu, masyarakat juga tidak perlu khawatir bila tidak memiliki aplikasi MyPertamina. Sebab, pendaftaran dilakukan di website MyPertamina https:// subsiditepat.mypertamina.id/.

Nantinya, pengguna yang sudah melakukan pendaftaran akan mendapatkan notifikasi melalui email.

Pengguna terdaftar akan mendapatkan QR Code khusus yang menunjukkan, bahwa data mereka telah cocok dan dapat membeli Pertalite dan solar di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum). “Dan seluruh transaksinya akan tercatat secara digital,” katanya.

Baca juga : Per 1 Juli 2022, Pertamina Buka Pendaftaran Di Website Resmi

Tepat Sasaran

Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan setuju, pembatasan diperlukan agar subsidi tepat sasaran. Serta beban subsidi dari keuangan negara menjadi lebih ringan. Mengingat saat ini harga minyak dunia terus mengalami kenaikan.

Menurutnya, masyarakat yang memang mampu harus menggunakan BBM sesuai dengan keuangan mereka. Masyarakat juga tidak perlu panik, karena uji coba ini baru diterapkan di 11 kabupaten dan kota.

Baca juga : BPH Migas Ingatkan Pentingnya Pengawasan Dan Peran Masyarakat

“Terutama untuk pengguna roda dua, saya kira masih belum ada pembatasan. Mengingat kendaraan roda dua merupakan sarana masyarakat kelas menengah ke bawah untuk bekerja,” kata Mamit. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.