Dark/Light Mode

Majukan Industri Tekstil

ISN Kantongi Dana Rp 100 M dari Bank Mandiri

Jumat, 12 Juli 2019 15:41 WIB
(Ki-Ka) Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro, Komisaris PT ISN Muhdori, Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Sahata L. Tobing, Direktur Utama PT ISN Agus Hendardi, Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Alexandra Askandar dan Deputi Jasa Keuangan, Jasa Survey dan Keuangan Lainnya Kementerian BUMN Gatot Trihargo dalam acara penandatanganan kerjasama Pendanaan Non Cash Loan (SKBDN dan L/C) antara PT Industri Sandang Nusantara/ISN (Persero) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Asuransi Jasa Indonesia/Jasindo (Persero) di Jakarta, Jumat (12/7). (Foto: Irma Yulia/Rakyat Merdeka).
(Ki-Ka) Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro, Komisaris PT ISN Muhdori, Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Sahata L. Tobing, Direktur Utama PT ISN Agus Hendardi, Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Alexandra Askandar dan Deputi Jasa Keuangan, Jasa Survey dan Keuangan Lainnya Kementerian BUMN Gatot Trihargo dalam acara penandatanganan kerjasama Pendanaan Non Cash Loan (SKBDN dan L/C) antara PT Industri Sandang Nusantara/ISN (Persero) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Asuransi Jasa Indonesia/Jasindo (Persero) di Jakarta, Jumat (12/7). (Foto: Irma Yulia/Rakyat Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Industri Sandang Nusantara/ISN (Persero) mendapatkan plafon fasilitas Pendanaan Non Cash Loan bersifat revolving pada tahap awal sebesar Rp 100 miliar dari Bank Mandiri untuk transaksi bahan baku dan pendukung sandang.

Direktur Utama ISN Agus Hendardi mengatakan, pihaknya telah melakukan penandatanganan kerjasama Pendanaan Non Cash Loan (SKBDN dan L/C) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo sebagai penjamin transaksi.

Baca juga : Hai Rizieq, Pergi Sendiri Balik Sendiri

"Tujuan kerjasama ini untuk mendorong pengembangan kegiatan bisnis ISN dalam trading dan impor tekstil serta produk turunannya," ujarnya, di Jakarta, Jumat (12/7).

Menurutnya, kepercayaan pendanaan ini merupakan awal kebangkitan ISN sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara) tekstil terkemuka. Mengingat, di tahun 2018 pihaknya juga telah memperoleh pendanaan dari sinergi BUMN, yaitu PT Surabaya Industrial Estate Rungkut, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) dan PT Danareksa (Persero).

Baca juga : Disuntik Insentif, Industri Oleokimia Kian Menarik

"Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan turn over penjualan ISN hingga 4-6 kali per tahun, serta memperkuat struktur modal kerja, dan pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing ISN di pasar domestik maupun regional," ungkapnya.

Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Alexandra Askandar menuturkan, industri tekstil ini masuk dalam portofolio terbesar. Karenanya, perlu mengevaluasi kembali potensi industri ini ke depannya. Sebab, pada kuartal I 2019, produksi tekstil tumbuh 19 persen, lebih tinggi dibandingkan industri manufaktur pada umumnya. "Momen positif ini yang kita lihat. Kita siap mendukung pengembangan bisnis dari ISN," katanya.

Baca juga : Batik Premium Laris Manis Di Pasaran

Sementara itu, Deputi Jasa Keuangan, Jasa Survey dan Keuangan Lainnya Kementerian BUMN Gatot Trihargo menilai, dengan terus terjalinnya sinergi antara perusahaan pelat merah ini akan semakin meningkatkan kinerja masing-masing perusahaan.

Bahkan, berkat sinergi dengan Mandiri dan Jasindo, kerjasama ini dapat terwujud dan ISN kini adalah sunsrise, bukan lagi sunset. "Ke depan kita masih punya keunggulan kompetitif dengan Eropa, dan masih bersaing dengan Vietnam. Insha Allah Bank Mandiri bisa lebih memperluas L/C lebih luas lagi," pungkasnya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.