Dark/Light Mode

Moeldoko Mau Belikan Tiket

Hai Rizieq, Pergi Sendiri Balik Sendiri

Rabu, 10 Juli 2019 08:25 WIB
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (Foto: Ahmad Ali Futhuhin Alatas/Rakyat Merdeka)
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (Foto: Ahmad Ali Futhuhin Alatas/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko, heran dengan syarat memulangkan Rizieq Shihab yang diajukan kubu Prabowo dalam rekonsiliasi dengan Jokowi. Rizieq pergi sendiri ke Arab Saudi. Harusnya, Rizieq juga balik sendiri ke sini. Kecuali, kalau Rizieq tak punya tiket pulang. Moeldoko bersedia membelikan.

Sudah dua tahun lebih, Rizieq tinggal di Arab Saudi. Pentolan FPI ini pergi ke Arab Saudi pada April 2017, saat terjerat kasus chat mesum. Tapi, para pengikutnya menyatakan, Rizieq pergi untuk ibadah umrah. Ada juga yang menyebut, Rizieq jadi tersangka karena dikriminalisasi. Pada Juni 2018, Polisi menghentikan kasus chat mesum itu. Namun, Rizieq tak pulang juga. Alasannya, masih tertahan di Saudi.

Baca juga : Nggak Bisa ke AS, Negeri Lain Pun Jadi

Karena itu, saat Prabowo kampanye dulu, dia berjanji, jika menang Pilpres, akan menjemput Rizieq pulang. Kini, persoalan Rizieq menjadi kartu bagi kubu Prabowo. Kepulangannya dijadikan salah satu syarat rekonsiliasi.

Wacana pemulangan Rizieq ini awal nya disuarakan eks Koordinator Jubir BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak. Kata dia, Rizieq adalah satu dari sekian banyak ulama yang mengalami kriminalisasi saat Pilpres kemarin. Karena itu, kalau Jokowi dan Prabowo mau menggelar rekonsiliasi, kedua belah pihak harus mengupayakan kepulangan Rizieq.

Baca juga : Moeldoko: Susunan Kabinet Jokowi-Maruf Baru Sekadar Isu

Belakangan, kubu Prabowo menjadikan pemulangan Rizieq itu sebagai syarat rekonsiliasi. Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan bahwa Prabowo juga mensyaratkan pembebasan sejumlah pendukungnya yang sempat ditahan beberapa waktu terakhir. Menurut dia, syarat-syarat itu diajukan agar perpecahan yang terjadi di masyarakat selama pilpres bisa diakhiri.

“Rekonsiliasi, islah, (dan) penyatuan itu akan terjadi sebagai sesuatu yang genuine. Sampaikan itu, semuanya. Ya, tidak boleh ada proses kriminalisasi, dan seterusnya,” ucap Muzani, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7).

Baca juga : BBM Arus Mudik Lancar, Pertamina Siaga Arus Balik

Selain itu, lanjut dia, rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo harus dilakukan dalam rangka meniadakan dendam, diksi pemenang dan pihak kalah, hingga anggapan penguasa dan pihak yang akan dikuasai. Kata dia, rekonsiliasi tak akan terealisasi kalau masih ada dendam di antara kedua kubu pendukung. Soal waktu rekonsiliasi, Muzani belum bisa memastikan. Dia hanya menyebut, bisa kapan saja. “Bisa lebih cepat di bulan-bulan ini, bisa agak lambat. Tapi, yang pasti, terus terang saya belum bisa memperkirakan karena kesibukan keduanya sangat padat sekali,” ungkapnya.

Mendengar syarat tadi, Moeldoko, geleng-geleng kepala. Kata dia, Rizieq sendiri yang memilih pergi ke Arab Saudi dua tahun lalu, saat kasus hukumnya mencuat. Pemerintah tak pernah mengusir Rizieq keluar dari wilayah Indonesia. “Siapa yang pergi, siapa yang pulangin. Kan, pergi, pergi sendiri. Kok (minta) dipulangin. Gimana sih? Memang nya kita yang usir? Kan nggak,” kata Moeldoko, di Istana Bogor, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.