Dark/Light Mode

Realisasi Investasi Capai Rp 302 T

Kamis, 21 Juli 2022 08:30 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia da­lam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan II- 2022 di kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, kemarin.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia da­lam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan II- 2022 di kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, kemarin.

 Sebelumnya 
“Capaian realisasi investasi pada triwulan II-2022 ini me­nyerap tenaga kerja sebesar 320.534 orang. Sedangkan se­lama periode Januari-Juni 2022 sebanyak 639.547 orang,” sam­bung Bahlil.

Berdasarkan sektor usaha, pada triwulan II-2022 realisasi investasi terbesar berasal dari sektor industri pengolahan. Terutama sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang berkontribusi 42,1 persen dari total investasi.

Bahlil menyebut, kontribusi sektor industri yang memberikan nilai tambah, khususnya industri pengolahan terkait hilirisasi tam­bang, makanan, kimia dan farmasi, cukup signifikan terhadap angka realisasi investasi dalam beberapa triwulan terakhir. Ini merefleksikan transformasi ekonomi di Indonesia terus berlangsung.

Baca juga : KAI Terbitkan Obligasi Dan Sukuk Senilai Rp 3 Triliun

“Kondisi ini sekaligus menun­jukkan proses industrialisasi juga tumbuh,” ucap Bahlil.

Sementara, kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) pada tri­wulan II-2022 mencapai Rp 163,2 triliun atau 54 persen dari total investasi. Jumlah tersebut mening­kat 39,7 persen dibanding periode yang sama di tahun 2021.

Kontribusi PMA ini meru­pakan tertinggi dibandingkan beberapa triwulan sebelumnya. Hal ini banyak ditunjang oleh realisasi aktivitas hilirisasi tam­bang dan industri petrokimia, yang saat ini sudah banyak me­masuki tahap konstruksi.

Baca juga : Berkali-kali Ujian Demi Dapat Uang

Adapun kontribusi investasi terbesar PMA berasal dari Singapura (3,1 miliar dolar AS), China (2,3 miliar dolar AS), Hong Kong (1,4 miliar dolar AS), Jepang (0,9 miliar dolar AS) dan Amerika Serikat (0,8 miliar dolar AS).

Bahlil mengatakan, pihaknya memahami, situasi perekono­mian global saat ini sedang tidak menentu akibat perang Rusia-Ukraina. Ditambah lagi, adanya pengetatan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika. se­muanya menjadi tantangan berat bagi iklim investasi di Indonesia pada waktu mendatang.

“Namun, dengan melihat ki­nerja ekonomi Indonesia saat ini, serta pertumbuhan realisasi investasi, kami masih tetap opti­mis target realisasi investasi Rp 1.200 triliun dapat dicapai,” ujar Bahlil. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.