Dark/Light Mode

Ke Depan Kudu Dijadikan Program Nasional

Konversi Kompor LPG Ampuh Tekan Subsidi

Senin, 25 Juli 2022 07:30 WIB
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. (Foto: Istimewa).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Program konversi kompor LPG (Liquefied Petroleum Gas) ke kompor induksi mesti dikebut. Konversi tersebut diyakini ampuh menekan beban subsidi energi yang jumlahnya membengkak.

Pandangan itu disampaikan Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan. Menurut dia, penggunaan kompor induksi merupakan bagian dari program Pemerintah. Salah satunya tujuannya untuk mengurangi penggunaan gas LPG 3 kilogram (kg).

Diungkapkannya, untuk memenuhi kebutuhan gas, Indonesia masih bergantung pada pasokan impor yang berkisar 60-70 persen. Sementara saat ini harganya terus naik signifikan secara global.

Baca juga : PLN Sukses Konversi 1.000 Kompor LPG ke Kompor Induksi

“Dengan Pemerintah melakukan konversi ke kompor induksi, maka diharapkan dapat mengurangi beban subsidi yang harus ditanggung Pemerintah, khususnya untuk LPG 3 kg. Karena, kini disparitas harganya jauh sekali,” ucap Mamit saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Saat ini, sambung Mamit, sangat tepat program konversi dilanjutkan. Bahkan, ke depan mesti dijadikan program nasional.

Meski diakuinya, banyak persiapan yang harus dilakukan Pemerintah bila program ini menyasar masyarakat kelas bawah. Atau masyarakat yang selama ini merupakan pengguna LPG 3 kg.

Baca juga : Mentan Pastikan Peningkatan Produksi Gula Nasional Terus Dilakukan

Ia mendorong PLN menyiapkan instrumen untuk masyarakat bawah agar tidak terbebani membayar listrik setelah melakukan konversi kompor.

“Kalau masyarakat sudah tambah daya, golongannya kan berubah. Jadi, tetap harus dibuatkan instrumen atau data yang detail, bahwa tarif listrik mereka tetap sama seperti saat mendapat subsidi,” katanya.

Lebih lanjut, untuk tahap awal Pemerintah bisa memberikan kompor induksi beserta utilitiesnya, peralatan masak seperti panci, penggorengan secara gratis kepada masyarakat.

Baca juga : Ketahanan Pangan Dan Optimalisasi Lahan Pertanian, Dasar Kementan Perbaiki Tata Kelola Pupuk Subsidi

“Berikan masyarakat peralatan masak satu set. Jangan kompornya saja. Kan jenis peralatan masaknya juga berbeda,” imbaunya.

Ia menyadari, pelaksanaan program ini tidak bisa instan dan memerlukan waktu jangka panjang. Karena, harus memberi edukasi dulu ke masyarakat terkait manfaat yang didapatkan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.