Dark/Light Mode

Investor Tak Lagi Wait And See

Menkeu Lega Jokowi Dan Prabowo Bertemu

Senin, 15 Juli 2019 08:47 WIB
Investor Tak Lagi Wait And See Menkeu Lega Jokowi Dan Prabowo Bertemu

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengapresisasi pertemuan Jokowi dengan Prabowo. Pertemuan kedua tokoh politik tersebut menjadi contoh baik untuk diikuti para mahasiswa dan generasi muda. 

“KITA merasa sangat senang dan lega. Bahwa seluruh proses politik telah berjalan secara baik dan hasilnya kita hormati bersama,” katanya di Kampus Politeknik Keuangan Negara STAN, Tangerang Selatan, kemarin. 

Selain itu, Sri Mul melihat hal ini baik dalam menghadapi tantangan ekonomi yang semakin sulit saat ini. Apalagi, Presiden Jokowi menekankan per baikan pada beberapa program seperti peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). 

Baca juga : Jokowi-Prabowo Ketemu, Bos Hipmi: Investor Tak Wait and See Lagi

Jokowi juga akan fokus pada kegiatan investasi dengan peningkatan daya saing Indonesia sehingga mampu meningkatkan ekspor dan membangun industri. “Itu visi yang harus kami terjemahkan dalam kebijakan dan tentunya putusan-putusan,” ujarnya. 

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah Redjalam mengatakan, pertemuan tersebut akan membawa iklim investasi positif bagi investor. 

Menurutnya, investor tidak akan lagi wait and see seperti saat masa pemilihan umum. “Mereka dapat segera merealisasikan semua rencana investasi mereka yang selama ini tertunda,” ujarnya. 

Baca juga : Saran Gerindra Buat Yang Tak Senang Ketemuan Jokowi-Prabowo: Tersenyum Dong

Piter menjelaskan, pertemuan politik istimewa ini akan berdampak baik bagi perekonomian Indonesia. Karena,tren kondisi ekonomi juga terdampak oleh situasi stabilitas politik. 

Piter melihat, perjumpaan Jokowi dengan Prabowo akan mengu rangi hiruk pikuk politik dan berfokus membangun ekonomi. Namun, bukan berarti perekonomian Indonesia lantas melompat pasca-pertemuan berlangsung. 

Piter menandai banyak kendala pertumbuhan ekonomi Indonesia yang belum terselesaikan dan tidak bisa otomatis kelar pascakondisi politik stabil. Misalnya, realisasi investasi yang masih jalan di tempat karena masalah pembebasan lahan, perizinan, dan perburuhan. “Pertemuan ini juga tidak otomatis menyebabkan konsumsi bisa melaju kencang,” ucapnya. 

Baca juga : Budi Gunawan Muncul di Tengah Jokowi-Prabowo

Rupiah Moncer Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mempre diksi pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat setelah Jokowi bertemu Prabowo. Bhima memperkirakan rupiah akan moncer di kisaran Rp 13.970 hingga Rp 14.000 per dolar AS. “Pertemuan Jokowi denganPrabowo akan mendorong stabilitas politik. Ini jadi sentimen positif bagi stabilitas makro ekonomi,” katanya. 

Menurutnya, dengan perkembangan ini, pemerintah bisa lebih berfokus mendorong kinerja-kinerja jangka menegah. Kinerja jangka menengah itu misalnya menggenjot ekspor, menarik lebih banyak investasi, menurunkan defisit transaksi berjalan, serta stabilitas Rupiah dan pasar. 

Namun begitu, pasar masih menunggu sinyal dari penurunan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat atau The Fed. Juga menunggu respons Bank Indonesia apakah akan menurunkan suku bunga acuan atau tidak. Selain itu, terkait kebijakankebijakan teknis 5 tahun ke depan. Hal itu untuk melihat gambaran bagi investor mengenai sektor apa yang mendapatkan prioritas. “Kalau kita lihat pergerakan pekan depan akan menguat, rupiah juga kemungkinan akan menguat bisa di bawah Rp 14 ri bu,” ujarnya. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.