Dark/Light Mode

Setahun Alih Kelola

Pertamina Hulu Rokan Sukses Lakukan 370 Kali Pengeboran, Sebelumnya Cuma 105

Senin, 8 Agustus 2022 22:22 WIB
Dirut Pertamina Nicke Widyawati dalam bincang santai dengan Pemimpin Redaksi Media, Rabu (7/8). (Foto: Istimewa)
Dirut Pertamina Nicke Widyawati dalam bincang santai dengan Pemimpin Redaksi Media, Rabu (7/8). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Nicke menjelaskan, pengeboran yang masif dan agresif tersebut menghasilkan peningkatan produksi migas dari rata-rata 158,7 MBOPD sebelum alih kelola, menjadi 161 MBOPD saat ini.

Volume cadangan pun meningkat dari 320,1 MMBOE pada awal transisi menjadi 370,2 MMBOE setelah satu tahun alih kelola.

"Tak dapat dipungkiri. Kenaikan harga minyak global menyebabkan impact positif untuk Pertamina di bisnis hulu. Namun, di sisi lain, kondisi ini memberikan tekanan di bisnis penyediaan BBM," ungkap Nicke.

Baca juga : Cegah Pemanasan Global, Pertamina Sukseskan Transisi Energi

Nicke menjelaskan, tekanan di bisnis penyediaan BBM dipengaruhi banyak faktor. Antara lain, faktor geopolitik luar negeri yang semakin berkembang, dan permintaan produk BBM dalam negeri yang terus meningkat. Sementara kilang existing Pertamina belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut.

"Untuk itu, kami berupaya mempertahankan intake sesuai rencana optimasi hilir, meningkatkan keandalan melalui program preventif, predictive maintenance dan turn around, serta pengembangan dan pembangunan kilang. Sesuai amanat pemerintah melalui proyek RDMP dan GRR," paparnya.

Optimasi operasional juga dilakukan oleh lini bisnis lainnya. Subholding Power, New & Renewable Energy (PNRE) Pertamina berupaya memaksimalkan produksi listrik melalui peningkatan aktivitas pada fasilitas produksi dan sarana pendukung. Seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan PLTPb, sekaligus berupaya maksimal menekan unplanned shutdown.

Baca juga : SMI Dan IIF Komit Salurkan Pembiayaan Hijau Pembangunan Berkelanjutan

Subholding Gas Pertamina berupaya memaksimalkan operasional dengan menggulirkan beragam program, di antaranya PGN Sayang Ibu dan PGN Masuk Desa.

Subholding Gas juga terus menjalankan operational excellence, meningkatkan cost optimization program, serta meningkatkan kapasitas jaringan gas dan trading LNG.

Sementara itu, Subholding Integrated Marine & Logistics Pertamina terus meningkatkan sinergi dengan berbagai stakeholder, baik internal mau eksternal.

Baca juga : Pertina DKI-Polda Metro Jaya Kolaborasi Gelar Kejuaraan Tinju

Dengan mengusung green marine logistics, subholding yang dinakhodai oleh PT Pertamina Internasional Shipping (PIS) ini agresif mengembangkan pasar regional.

"Yang tak kalah penting, dan selama ini menjadi garda terdepan distribusi energi ke seluruh pelosok negeri adalah upaya optimasi operasional yang dilakukan oleh Subholding Trading & Commercial melalui beragam intensif program. Seperti BBM Satu Harga, Pertashop, OVOO, Pertamina One Solution, MyPertamina, NFR, Ecosystem EV, serta Subsidi Tepat Saran," jelasnya.

Nicke menegaskan, beragam optimasi kinerja operasional yang dilakukan itu merupakan bukti komitmen Pertamina, dalam rangka menjaga ketahanan energi nasional. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.