Dark/Light Mode

KTH Harapan Bersama Jadi Sumber Penghasilan Masyarakat Desa Lubuk Bedorong

Selasa, 30 Agustus 2022 13:47 WIB
Hasil kerajinan KTH Harapan Bersama. (Foto: Ist)
Hasil kerajinan KTH Harapan Bersama. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seperti namanya, Harapan Bersama. Kelompok Tani Hutan (KTH) Harapan Bersama menjadi harapan bagi masyarakat Desa Lubuk Bedorong, Kecamatan Limun. Selain menjadi sumber penghasilan, usaha di KTH ini adalah upaya melestarikan tradisi nenek moyang. Yakni, menganyam hasil hutan bukan kayu seperti bambu, rotan dan pandan. 

Desa Lubuk Bedorong berada di kawasan hutan. Jaraknya sekitar 60 KM dari dari Kecamatan Sarolangun, kotanya Kabupaten Sarolangun. Karena lokasinya di bebukitan, akses menuju ke KTH Harapan Bersama harus memakai mobil double gardan. Waktu tempuh ke desa yang dihuni oleh 150 Kepala Keluarga (KK) ini kurang lebih 3 jam.

Ketua KTH Harapan Bersama Muksin menuturkan, KTH terbentuk pada 2015. Pada 2018, KTH Harapan Bersama mendapat support dari Forest Investment Program 2 (FIP 2). Sekarang, anggotanya sudah 50 orang.

Selain diberi pendampingan dan pengetahuan, KTH Harapan Bersama difasilitasi rumah produksi dan seperangkat mesin pengolahan oleh FIP 2. “Ada mesin pemotong, penghalus dan pembentuk,” beber Muksin. Dengan mesin tersebut, proses penganyaman menjadi lebih cepat dan hemat tenaga. 

Baca juga : Gus Halim : Jadikan Masjid Sebagai Pusat Aktivitas Masyarakat Desa

Memanfaatkan bambu, pandan dan rotan, KTH Harapan Bersama kerajinan tangan seperti, tikar, Lidi, anyaman, gelas, piring, tempat buah, miniatur kapal pesiar, dan lain-lain. “Sekarang sudah ada 58 jenis produk anyaman yang kami hasilkan. Produk kami menjadi juara 1 KUPS (Kelompok Usaha Perhutanan Sosial),” kata dia. 

Kini, KTH Harapan Bersama tengah bersiap untuk penanaman bambu hitam. 1500 bibit bambu hitam akan ditanam di lahan seluas 1 hektar. Menurut Muksin, jenis bambu itu yang cocok untuk produk anyaman. 

Selain emak-emak, KTH Harapan Bersama juga mendorong para remaja bergabung. Tujuannya, mengenalkan tradisi anyaman kepada generasi penerus. Salah satunya, Sumarti. Remaja perempuan ini mengaku tertarik melihat orang tua yang menganyam. 

Sumarti ingin belajar menganyam agar memiliki keterampilan, juga memelihara tradisi tanah kelahirannya. “Ini (menganyam) ikut melestarikan hutan dan budaya kami,” ucap dia.  

Baca juga : Hary Tanoe Lantik Mahyudin Jadi Ketua Dewan Pertimbangan Partai Perindo

Effendi, Kasubag Tata Usaha KPHP Limau mengaku bersyukur dengan kehadiran FIP 2 yang telah mensupport KPHP Limau beserta KTH. Baik dari skill maupun fisik, sarana dan prasarana. Terutama dalam mengubah paradigma dan perilaku masyarakat yang diakuinya pekerjaan sulit.

"Kami cukup bangga dengan adanya perubahan masyarakat yang sudah mulai dapat menata administrasi, mengelola keuangan, bekerjasama memanfaatkan hasil hutan secara lestari. Alhamdulillah sedikit demi sedikit perubahan itu nyata di masyarakat kami," kata Effendi.

Supporting Unit FIP 2 Irfan Kemal Putra, yang kerap mendampingi KTH berharap semua pihak ikut mendukung upaya pelestarian hutan. Dia juga meminta, adanya peningkatan sarana prasarana menuju dan di lokasi KTH berada. Contohnya, akses jalan. “Di sini baru setahun ini sudah lumayan,” kata Kemal.

Kondisi jalan buruk, ditambah jarak yang jauh membuat KTH sulit memasarkan produknya. Kalaupun diangkut dengan mobil, akan menelan ongkos cukup besar. Imbasnya, mau tak mau, harga jual produk bakal disesuaikan.    

Baca juga : BNPP, TNI Dan Baznas Teken MoU Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Kawasan Perbatasan

Tak hanya itu, dari 10 KTH mitra FIP 2, 6 di antaranya belum ada jaringan dan sinyal internet. Makanya jangan heran jika mereka tidak bisa memasarkan produknya secara online. Kondisi ini juga membuat komunikasi KPH dengan tim KPHP dan FIP 2 terhambat.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.