Dark/Light Mode

Bos BI Ajak Semua Pihak Gotong Royong Mitigasi Risiko Inflasi

Sabtu, 3 September 2022 20:09 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (keempat kanan) dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (ketiga kiri) di acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Solo Raya di Kota Surakarta, Sabtu (3/9). (Foto: Dok. BI)
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (keempat kanan) dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (ketiga kiri) di acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Solo Raya di Kota Surakarta, Sabtu (3/9). (Foto: Dok. BI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengajak semua pihak untuk bergotong-royong dan bahu-membahu untuk memitigasi risiko inflasi, mengingat tingginya risiko inflasi pangan ke depan. Apalagi ditambah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)  baru saja diumumkan.

“Pengendalian inflasi sangat penting, guna melindungi masyarakat dari kenaikan harga, inflasi terkendali, ekonomi tumbuh, untuk Indonesia maju,” ujar Perry dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Solo Raya di Kota Surakarta, Sabtu (3/9).

Baca juga : HUT Ke-77 RI, Puan Ajak Seluruh Anak Bangsa Bangun Kekuatan Nasional

Ia membeberkan, akselerasi program pengendalian inflasi pangan terus didorong melalui penguatan sinergi di berbagai wilayah.

BI bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah Solo Raya menunjukkan komitmen tersebut melalui gelaran Penguatan GNPIP Solo Raya mengedepankan inovasi dalam bentuk pengembangan digital farming dan modern farming, dalam rangka mendukung agroindustri yang berkelanjutan.

Baca juga : Kominfo Ajak Semua Lapisan Masyarakat Paham Literasi Digital

Konsep digital farming dapat meningkatkan produktivitas sementara konsep modern farming mengedepankan penggunaan mekanisasi pertanian dalam sistem budidaya, panen, dan pasca panen sehingga hasil produksi pertanian lebih optimal dan lebih efisien.

Terdapat tiga aspek utama dalam GNPIP, yaitu Pertama, pentingnya GNPIP sebagai langkah untuk memitigasi kenaikan harga pangan sebagai dampak dari gangguan suplai dan distribusi pasokan akibat gejolak geopolitik global, sehingga meminimalisir dampaknya terhadap laju pemulihan ekonomi dan potensi risiko stagflasi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.