Dark/Light Mode

Anggaran Kompensasi Tembus Rp 650 T

Harga BBM Sudah Dinaikin Subsidi Masih Bengkak Aja

Selasa, 6 September 2022 06:30 WIB
BBM. Petugas mengganti tampilan papan perubahan harga di SPBU Senen, Jakarta, Sabtu (3/9/2022). (Foto: TEDY OCTARIAWAN KROEN / RM).jpg
BBM. Petugas mengganti tampilan papan perubahan harga di SPBU Senen, Jakarta, Sabtu (3/9/2022). (Foto: TEDY OCTARIAWAN KROEN / RM).jpg

 Sebelumnya 
“Meski tren harga minyak dunia saat ini cenderung menurun, anggaran subsidi dan kompen­sasi BBM tetap lebih tinggi dari yang sudah dianggarkan dalam belanja negara,” ujar Reyhan di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, permasalahan utama penyaluran subsidi BBM sejak dulu adalah efektivitas yang rendah untuk membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Baca juga : Kenaikan Harga BBM dan Pemangkasan Subsidi Angkutan Umum

Terlebih, dalam konteks men­jaga kesejahteraan dalam kon­disi seperti saat ini, uang subsidi BBM akan lebih baik disalurkan langsung kepada masyarakat yang masuk ke dalam kriteria membutuhkan.

“Kebijakan Bantuan Lang­sung Tunai (BLT) BBM akan memiliki efektivitas yang lebih tinggi dari subsidi BBM,” kata Reyhan.

Baca juga : GP Ansor: Harga Baru BBM Keadilan Subsidi Bagi Rakyat

Direktur Eksekutif Institute for Development Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai, anggaran subsidi dan kompensasi energi tetap jebol, meski harga BBM sudah dinaikkan Perintah. Alasannya, tidak ada pembatasan pembelian BBM bersubsidi.

Harusnya, saat kenaikan harga diumumkan akhir pekan lalu, pembeliannya dibatasi juga biar anggaran nggak jebol.

Baca juga : Please...Harga BBM Subsidi Jangan Naik Ya

“Karena selisih harga Pertalite dan Pertamax masih cukup tinggi. Pertalite Rp 10.000 per liter dan Pertamax Rp 14.500 per liter. Orang akan beralih ke Pertalite, akhirnya pembe­lian meningkat, anggaran sub­sidi juga jadi besar,” pungkas Tauhid. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.