Dark/Light Mode

Menuju Sidang Umum PBB

Seluruh Anggota GCRG Kompak Tuntaskan Krisis Pangan, Energi & Keuangan Dunia

Sabtu, 17 September 2022 18:34 WIB
Sekretaris Menko Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam pertemuan Sherpa ke-3 GCRG, Jumat (17/9). (Foto: Humas Ekon)
Sekretaris Menko Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam pertemuan Sherpa ke-3 GCRG, Jumat (17/9). (Foto: Humas Ekon)

 Sebelumnya 
Dalam kegiatan Roundtable GCRG, Champions yang hadir akan menyampaikan pandangan dan masukan.

Pertemuan akan membahas lebih lanjut isu-isu pangan, energi, dan keuangan.

Joint Coordination Centre (JCC) dari Black Sea Grain Initiative akan berbicara mengenai pengelolaan transportasi komoditas pangan dan pupuk dari Ukraina.

Berdasarkan data JCC, hingga 12 September 2022, terdapat 2,7 juta ton biji-bijian dan bahan makanan lainnya, yang diangkut dari tiga pelabuhan di Ukraina.

Sebanyak 28 persen pengiriman, ditujukan ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah; 27 persen ke negara-negara berpenghasilan menengah ke atas; dan 44 persen ke negara-negara berpenghasilan tinggi.

Pada isu krisis finansial, masih terdapat kendala dalam pembahasan restrukturisasi hutang, pendistribusian Special Drawing Rights (SDR) dan pelebaran ruang fiskal.

Baca juga : Ini Kata Bos OJK Dampak Kenaikan Harga BBM Ke Sektor Jasa Keuangan

“Sejumlah negara mitra menolak membahas hal-hal terkait hutang tersebut, sebelum terselenggaranya Mid-Term Elections Amerika Serikat pada tanggal 8 November 2022”, jelas Deputi Sekjen Amina.

Saat ini, terdapat 44 negara yang terdampak krisis, dan perlu dipertimbangkan untuk memaparkan dalam laporan GCRG.

Sesmenko Perekonomian Susiwijono selaku Sherpa GCRG, menyampaikan, Presiden RI tidak hadir dalam SMU PBB ke-77 (77th UNGA) dan side event Roundtable GCRG.

Kehadiran Presiden akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri RI.

Sesmenko Susiwijono juga menyampaikan update hasil-hasil pertemuan G20, untuk menjadi dasar pertimbangan dalam pembahasan di Roundtable GCRG tersebut.

Pada isu pangan, G20 Agriculture Ministerial Meeting telah membahas dan menyepakati tiga prioritas yang diusulkan Indonesia.

Baca juga : Cari Solusi Ancaman Krisis Pangan, Moeldoko Ketemu Pakar Pertanian

Pertama, membangun sistem pangan dan pertanian yang kuat dan berkelanjutan. Kedua, meningkatkan perdagangan pangan yang terbuka, adil, dapat diprediksi dan transparan.

Ketiga, mendorong inovasi bisnis pertanian melalui teknologi pertanian digital di pedesaan, untuk meningkatkan taraf hidup petani.

“Terkait isu energi, para Menteri Energi G20 telah menyepakati Bali Common Principles in Accelerating Clean Energy Transitions (Bali COMPACT), untuk menjadi acuan bagi negara-negara anggota dalam program percepatan transisi energi," papar Susiwijono.

"Bali COMPACT akan diadopsi dalam KTT Pemimpin G20 di Bali pada November 2022," sambungnya.

Indonesia juga mengusulkan “Bali Energy Transitions Roadmap” sebagai inisiatif agenda global, dalam penguatan kerja sama internasional dan arsitektur energi.

Susiwijono menerangkan, roadmap ini mengatur kebijakan jangka panjang untuk mencapai SDGs, dan mempercepat proses menuju Net Zero Emissions (NZE).

Baca juga : Airlangga Tegaskan Minyak Sawit Jadi Solusi Krisis Pangan Dan Energi Dunia

Di dalamnya, terdapat kerangka kerja untuk mempercepat transisi energi melalui tiga prioritas utama. Yakni mengamankan aksesibilitas energi, meningkatkan teknologi energi yang cerdas dan bersih, dan memajukan pembiayaan energi bersih.

Pada isu keuangan, Sesmenko Susiwijono membeberkan, pertemuan Menkeu G20 menyepakati peningkatan alokasi SDR menjadi 73 miliar dolar AS atau Rp 735,77 triliun yang akan disalurkan melalui IMF. Serta memperkuat fungsi Global Finansial Safety Net (GFSN).

Pada akhir pertemuan Sherpa GCRG, Deputi Sekjen PBB menyampaikan, GCRG perlu bergerak maju dan bergegas untuk mewujudkan key-asks yang telah dibahas sebelumnya.

“Pertemuan ini diharapkan dapat memberikan pesan yang kuat ke masing-masing negara, hingga pelaksanaan momentum pertemuan tahunan G20”, tegas Deputi Sekjen Amina.

Deputi Sekjen PBB juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama masing-masing negara, dalam mengemban misi penyelesaian krisis.

Pertemuan Ketiga Sherpa GCRG tersebut juga dihadiri Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, dan Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Tri Tharyat. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.