Dark/Light Mode

Erick: BUMN Startup Day, Akselerasi Ekonomi Digital Indonesia

Senin, 26 September 2022 13:24 WIB
Erick: BUMN Startup Day, Akselerasi Ekonomi Digital Indonesia

 Sebelumnya 
Mantan Presiden Inter Milan ini berharap, ajang BUMN Startup Day bisa menjadi jembatan, dalam menyambungkan BUMN dengan para perusahaan rintisan tersebut.

Erick meminta BUMN tidak melakukan investasi langsung, tanpa adanya pendampingan dari venture capital BUMN.

"Kita minta BUMN tidak langsung berinvestasi. Harus ada pendampingan dengan venture capital yang ada di BUMN. Kita coba menjaga, supaya ini benar-benar ada keberlanjutan," ujarnya.

BUMN Startup Day 2022 diikuti 250 startup yang sudah disesuaikan dengan 12 klaster di Kementerian BUMN, 150 exhibitor, 22 BUMN yang berusaha melihat potensi untuk bisnis matching pada startup, serta sekitar lima ribu pengunjung.

Pria kelahiran Jakarta itu menyebut, ada lima poin utama dalam BUMN Startup Day yakni bisnis matching, investor pitching, rapid mentoring startup, conference, dan exhibition.

Baca juga : Top, Industri Halal RI Masuk 4 Besar Dunia

"Mohon dukungan Bapak Presiden dan pemerintah  supaya ini bisa menjadi gelombang besar untuk kemajuan digital ekonomi Indonesia, sebagai salah satu pertumbuhan ekonomi masa depan," kata Erick.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan  ekonomi digital menjadi peluang bagi ekonomi Indonesia lebih kuat di masa depan.

“Dunia sekarang ini, ada pada posisi yang tidak gampang. Semua negara sulit. Untuk Saudara-saudara, justru ada peluang yang bisa dilakukan, karena ekonomi digital kita tumbuh pesat dan tertinggi di Asia Tenggara,” ucap Presiden Jokowi.

Menurutnya, pertumbuhan digital Indonesia berpotensi meningkat 8 kali lipat dari Rp 632 triliun di tahun 2020, menjadi Rp 4.531 triliun di tahun 2030.

Hal ini memperkuat posisi ekonomi digital Indonesia, yang saat ini menempati urutan ke-6 negara, dengan jumlah startup terbanyak di dunia. Setelah Amerika Serikat, India, Inggris, Kanada, dan Australia.

Baca juga : Bill Gates Dukung Transformasi Kesehatan Di Indonesia.

Di balik peluang dan potensi ekonomi digital Indonesia, Presiden Jokowi meminta pelaku startup tidak hanya fokus pada kategori financial technology/fintech (23 persen) dan retail (14 persen). Melainkan juga pada krisis pangan, krisis kesehatan, dan UMKM.

Terlebih, 80 sampai 90 persen startup gagal saat merintis, karena tidak melihat kebutuhan pasar yang ada.

“Padahal, kalau kita lihat, masalah krisis pangan akan menjadi persoalan besar yang harus dipecahkan oleh teknologi. Karena di dalam urusan pangan itu, ada yang namanya urusan produksi, distribusi, dan urusan pasar " kata Presiden Jokowi.

Menurutnya, peluang untuk urusan krisis kesehatan juga sangat besar.

"Apa yang bisa kita lakukan, agar kesehatan kita ini bisa melompat, telemedicine bisa disambungkan, operasi jarak jauh bisa disambungkan dengan platform dan aplikasi," tutur Presiden Jokowi.

Baca juga : Leap-Telkom Digital Perkuat Ekosistem IoT di Indonesia

Untuk UMKM, saat ini Indonesia memiliki 65,4 juta UMKM. Yang masuk ke platform digital, baru 19 juta. Sehingga, masih ada ruang yang bisa kita kerjakan.

Tak hanya melihat kebutuhan pasar, Presiden Jokowi juga melihat pentingnya persoalan dana.

Menurutnya, inilah fungsi dari venture capital dan BUMN, agar ekosistem yang dibangun bisa saling sambung dan terdampingi dengan baik.

“Dengan mengucap bismillahirrahmannirrahiim, pagi ini saya buka BUMN Startup Day 2022,” ucap Presiden Jokowi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.