Dark/Light Mode

Panas Bumi Di Indonesia Berlimpah, Digadang Mampu Gantikan Energi Fosil

Sabtu, 8 Oktober 2022 12:12 WIB
Dari kiri ke kanan: Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & Umum Geo Dipa Energi Hanif Osman, Direktur Pengembangan & Eksplorasi Yudistian Yunis, Direktur Operasi & HSSE Supriadinata Marza usai `Ngobrol Panas Bumi` di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta, Jumat (07/10). (Dok. Geo Dipa Energi)
Dari kiri ke kanan: Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & Umum Geo Dipa Energi Hanif Osman, Direktur Pengembangan & Eksplorasi Yudistian Yunis, Direktur Operasi & HSSE Supriadinata Marza usai `Ngobrol Panas Bumi` di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta, Jumat (07/10). (Dok. Geo Dipa Energi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Energi panas bumi di Indonesia menjadi salah satu Energi Baru Terbarukan (EBT) yang digadang-gadang mampu menggantikan energi fosil. Pasalnya, potensi panas bumi di Indonesia berlimpah, dan menjadi yang terbesar kedua di dunia.

Namun demikian, potensi-potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal.

Baca juga : Sumur Resapan Belum Sakti Taklukkan Banjir

"Karenanya, pengembangan energi panas bumi di Indonesia menjadi sangat penting dalam menjamin ketahanan dan keamanan energi nasional ke depannya," kata Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) Muhammad Ikbal Nur saat membuka 'Ngobrol Panas Bumi' di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta, Jumat (07/10).

Ikbal menjelaskan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Geo Dipa telah mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di dua tempat, yaitu Dieng, Jawa Tengah dan Patuha, Jawa Barat dengan masing-masing berkapasitas 55 Megawatt (MW).

Baca juga : Perizinan Rumit, Bikin RI Kurang Diminati Investor

GeoDipa juga saat ini sedang melakukan pengembangan 2 PLTP lagi di Dieng dan Patuha, yaitu PLTP Dieng Unit 2 dan PLTP Patuha Unit 2 dengan masing-masing berkapasitas 55 MW. Proyek ini juga menjadi sebuah investasi berkelanjutan yang sangat strategis.

"Hal ini dikarenakan produksi energi bersih akan meningkat dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, terutama batubara pada sistem ketenagalistrikan di Jawa-Bali,” ujarnya.

Baca juga : Masyarakat Papua Minta Enembe Taat Hukum

Selain melakukan pengembangan di Dieng dan Patuha, GeoDipa juga juga berkomitmen untuk mempercepat pengembangan pemanfaatan panas bumi di Indonesia melalui program government drilling.

"Melalui program ini, diharapkan mampu mengurangi risiko pengusahaan di sektor hulu panas bumi di mana selama ini menjadi salah satu tantangan yang dihadapi pengembang/badan usaha dalam melakukan pembangunan PLTP, " tegas Ikbal. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.