Dark/Light Mode

Antisipasi Kehamilan Risiko Tinggi

Para Ibu Disarankan Lakukan Pemeriksaan Rutin Sejak Awal Masa Kehamilan

Sabtu, 15 Oktober 2022 14:21 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Janin dan ibu dalam kondisi sehat adalah hal yang diharapkan banyak orang ketika hamil. Karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan dini selama masa kehamilan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.

Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan Rumah Sakit Eka Hospital Cibubur, Purnawan Senoaji, mengatakan. Pemeriksaan medis selama masa kehamilan adalah hal yang wajib dilakukan.

Ini untuk mencegah kehamilan masuk kelompok berisiko tinggi meski gangguan medis merupakan hal yang wajar terjadi di masa-masa itu.

Baca juga : Akademisi Uncen Papua Imbau Enembe Ikuti Jejak Mandela

"Penyebab munculnya kehamilan risiko tinggi itu biasanya disebabkan empat faktor. Pertama faktor riwayat kehamilan sebelumnya, riwayat penyakit komorbid, kondisi fisik ibu, dan keempat disebabkan kondisi kehamilan saat ini," kata Dokter Purnawan Senoaji dalam acara Health Talk and Webinar yang bertema "Kehamilan Risiko Tinggi", Sabtu (15/10).

Dia menyebut, selain keempat faktor di atas, kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan kehamilan seorang ibu masuk kategori beresiko tinggi antara lain memiliki penyakit penyerta.

Seperti asma, diabetes, hipertensi, hingga kelainan jantung. Selain itu, kehamilan dengan kondisi penyulit (preeklamsia, eklamsia, infeksi, dan masalah rahim), juga membahayakan kondisi kehamilan.

Baca juga : Ganjar Rencanakan Penataan Pemukiman Seperti Di Belanda

"Jadi jangan dianggap enteng bila di kehamilan sebelumnya ada masalah. Semua permasalahan itu mesti tersampaikan ke dokter yang tangani pasien saat ini agar dicarikan solusi yang terbaik. Karena Ibu penderita hipertensi juga bisa menjadi faktor gagalnya kehamilan," ujarnya.

Untuk masalah kelainan rahim, Purnawan Senoaji menjelaskan bahwa hal itu sudah bisa dideteksi sejak dini. Minimal di bawah 12 Minggu untuk mengetahui apakah ada masalah serviksnya atau tidak. Termasuk untuk mengetahui ada tidaknya indikasi kecacatan janin, yang salah satunya adalah down syndrome.

"Semua masalah ini bisa diantisipasi andai ibu hamil mau kontrol teratur jelang persalinan. Konsultasi anak kembar juga bisa. Tapi ini risikonya tinggi. Yang sudah jalanin sudah tahu betapa susahnya melahirkan anak kembar," ungkapnya.

Baca juga : Warga Singapura Bongkar Kisah Perjuangan Sang Kakek Dalam Kemerdekaan RI, Anies Terharu

Purnawan Senoaji juga menyarankan kepada para ibu untuk mempersiapkan rencana kehamilan dengan matang. Setidaknya melakukan kontrol ke laboratorium, konsumsi vitamin, rajin berolahraga, dan kurangi stres.

"Saya bersama dokter spesialis kebidanan lain disini juga bisa berkolaborasi sebagai tim dalam menangani berbagai masalah. Termasuk soal ancaman prematur yang harus dimatangkan dan diantisipasi sejak awal. Ini agar keselamatan ibu dan bayi bisa lebih besar diselamatkan," paparnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.