Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merayu Korea Selatan (Korsel) agar menanamkan investasinya dalam pengembangan infrastruktur transportasi di Indonesia.
Ada tiga proyek yang ditawarkan, yaitu Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Fase 4, Light Rail Transit (LRT) Jakarta dan LRT Bali.
Tawaran ini disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi kepada delegasi Negeri Ginseng di sela-sela 28th ASEAN Transport Minister Meeting yang digelar di Bali, kemarin.
“Kami sangat berharap Korsel dapat berpartisipasi dalam pengembangan MRT Jakarta Fase 4. Dan mengulang kerja sama baik yang pernah terjalin sebelumnya pada pengembangan LRT Jakarta fase pertama,” kata BKS-sapaan akrab Budi Karya Sumadi, dalam keterangan resminya, kemarin.
Baca juga : KPK Tangkap Tangan Rektor Universitas Negeri Di Lampung
Menindaklanjuti hal tersebut, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub langsung menggelar rapat dengan K-Consorsium di Jakarta.
K-Consorsium merupakan konsorsium Korsel yang dibuat untuk menindaklanjuti usulan pembangunan MRT Jakarta Fase 4.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Risal Wasal mengatakan, MRT Jakarta Fase 4 akan dibangun dengan koridor Timur-Barat. Rencananya, pembangunan akan diintegrasikan dengan koridor Utara-Selatan yang sudah lebih dulu berdiri.
Risal mengungkapkan, setidaknya ada tiga usulan yang dikaji pada kajian awal MRT Jakarta Fase 4.
Baca juga : Tepat Di Hari Peringatan HUT RI, Menlu Retno Dianugerahi Cucu Ketiga
Opsi pertama, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang sampai Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta Utara.
Opsi kedua dari Pondok Gede, Jakarta Timur sampai Joglo, Jakarta Barat. Kemudian opsi ketiga Taman Mini Indonesia Indah atau TMII, Jakarta Timur sampai Fatmawati, Jakarta Selatan.
Risal menjelaskan, masing-masing usulan opsi lintas tersebut memiliki potensi dan kendalanya.
Meski begitu, dia menyampaikan, kajian awal telah dilakukan berbagai pihak. Kajian awal ini untuk menyepakati opsi lintas yang akan ditawarkan kepada Korsel.
Baca juga : PPATK: Dana ACT Mengalir Ke Luar Negeri Dan Aktivitas Terlarang
“Berdasarkan kajian Multi-Criteria Analysis yang telah dilakukan, lintas yang paling memungkinkan dibangun adalah lintas Fatmawati-TMII,” tuturnya.
Risal meyakinkan, lintas Fatmawati-TMII memiliki hambatan paling sedikit dan melewati banyak pusat kegiatan masyarakat.
Dengan demikian, dia berharap, lintas itu dapat mengangkut lebih banyak orang dibandingkan opsi lintas lainnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya