Dark/Light Mode

Garap Proyek MRT Dan LRT

Menhub Rayu Negeri Ginseng

Rabu, 19 Oktober 2022 06:30 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Foto: Dok. Kementerian Perhubungan).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Foto: Dok. Kementerian Perhubungan).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merayu Korea Selatan (Korsel) agar menanamkan investasinya dalam pengembangan infrastruktur transportasi di Indonesia.

Ada tiga proyek yang ditawar­kan, yaitu Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Fase 4, Light Rail Transit (LRT) Jakarta dan LRT Bali.

Tawaran ini disampaikan Menteri Perhubungan (Men­hub) Budi Karya Sumadi ke­pada delegasi Negeri Ginseng di sela-sela 28th ASEAN Transport Minister Meeting yang digelar di Bali, kemarin.

“Kami sangat berharap Kor­sel dapat berpartisipasi dalam pengembangan MRT Jakarta Fase 4. Dan mengulang kerja sama baik yang pernah terjalin sebelumnya pada pengembangan LRT Jakarta fase pertama,” kata BKS-sapaan akrab Budi Karya Sumadi, dalam keterangan resminya, kemarin.

Baca juga : KPK Tangkap Tangan Rektor Universitas Negeri Di Lampung

Menindaklanjuti hal tersebut, Direktorat Jenderal Perkere­taapian Kemenhub langsung menggelar rapat dengan K-Consorsium di Jakarta.

K-Consorsium merupakan kon­sorsium Korsel yang dibuat untuk menindaklanjuti usulan pembangunan MRT Jakarta Fase 4.

Direktur Lalu Lintas dan Ang­kutan Kereta Api Risal Wasal mengatakan, MRT Jakarta Fase 4 akan dibangun dengan koridor Timur-Barat. Rencananya, pem­bangunan akan diintegrasikan dengan koridor Utara-Selatan yang sudah lebih dulu berdiri.

Risal mengungkapkan, setidaknya ada tiga usulan yang dikaji pada kajian awal MRT Jakarta Fase 4.

Baca juga : Tepat Di Hari Peringatan HUT RI, Menlu Retno Dianugerahi Cucu Ketiga

Opsi pertama, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang sampai Jakarta International Sta­dium (JIS) di Jakarta Utara.

Opsi kedua dari Pondok Gede, Jakarta Timur sampai Joglo, Jakarta Barat. Kemudian opsi ke­tiga Taman Mini Indonesia Indah atau TMII, Jakarta Timur sampai Fatmawati, Jakarta Selatan.

Risal menjelaskan, masing-masing usulan opsi lintas tersebut memiliki potensi dan kendalanya.

Meski begitu, dia menyampai­kan, kajian awal telah dilakukan berbagai pihak. Kajian awal ini untuk menyepakati opsi lintas yang akan ditawarkan kepada Korsel.

Baca juga : PPATK: Dana ACT Mengalir Ke Luar Negeri Dan Aktivitas Terlarang

“Berdasarkan kajian Multi-Cri­teria Analysis yang telah dilaku­kan, lintas yang paling memung­kinkan dibangun adalah lintas Fatmawati-TMII,” tuturnya.

Risal meyakinkan, lintas Fat­mawati-TMII memiliki ham­batan paling sedikit dan me­lewati banyak pusat kegiatan masyarakat.

Dengan demikian, dia ber­harap, lintas itu dapat mengang­kut lebih banyak orang dibandingkan opsi lintas lainnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.