Dark/Light Mode

Setelah Rapat KSSK, Sri Mulyani Happy Sistem Keuangan Dan Perbankan Stabil

Rabu, 31 Juli 2019 10:28 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati (Foto: Istimewa)
Menkeu Sri Mulyani Indrawati (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah Rapat KSSK 
Sri Mulyani Happy Sistem Keuangan Dan Perbankan Stabil

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan bahwa sta bilitas sistem keuangan kuartal II 2019 terjaga dengan baik. Hal ini diutarakan Menteri Keuangan yang juga menjabat Ketua KSSK, Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers, kemarin. 

Turut hadir dalam konferensi pers ini seluruh anggota KSSK Gubernur Bank Indo nesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah. 

Menurut Sri Mulyani, dalam rapat KSSK yang digelar Jumat (26/7), pihaknya meyakini stabilitas keuangan domestik tetap baik dan ditopang industri perbankan yang sehat dan pasar keuangan domestik yang kondusif. 

Baca juga : 10 Intellectual Property Karya Anak Bangsa Dipamerkan di Shanghai

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menilai, ada tiga faktor yang mencerminkan kondisi ekonomi Indonesia berjalan baik. Pertama, faktor turunnya ketidakpastian pasar keuangan global. 

Sementara faktor kedua adalah dari imbal hasil investasi portofolio di dalam negeri yang dinilai masih kompetitif dan menarik, sehingga meningkatkan aliran modal masuk atau capital inflow ke Indonesia. Sementara faktor terakhir, Sri Mulyani mengatakan hal itu karena persepsi terhadap ekonomi Indonesia yang sudah semakin membaik. 

Sri menambahkan, berbagai kondisi ini juga membuat aliran modal asing masuk ke dalam negeri hingga menyebabkan penguatan nilai tukar rupiah dan meningkatkan kinerja obligasi negara dan pasar saham. 

Namun, meskipun secara indikator cukup positif, Menkeu menegaskan, pemerintah tetap perlu mewaspadai gejolak perang dagang yang ter jadi antara China dan Amerika Serikat.

Baca juga : Setelah Penerimaan Siswa, Zonasi Juga Akan Diterapkan untuk Penempatan Guru

 “Kami tetap waspadai dari sisi eksternal, masih berlangsung ketegangan hubungan dagang China dan AS dan melebar ke negara yang ekspor. Faktor ini melemahkan perdagangan internasional dan akibatkan prospek ekonomi global, IMF menurunkan 0,5 persen dari GDP,” tegasnya. 

Selain itu, tensi antara Jepang dengan Korea dikatakan bisa mengancam ekonomi global menjadi lemah. Sri mengaku, ketegangan yang terjadi saat ini telah menekan harga komoditas termasuk minyak dan gas. 

Adapun dari dalam negeri, KSSK melihat tantangan utama yang dihadapi adalah memper tahankan momentum pertum buhan serta memperbaiki Current Account Deficit (CAD) di tengah me le mah nya perekonomian global. 

Karena itu, KSSK terus memperkuat koordinasi kebijakan untuk mempertahankan stabilitas sistem keuangan. Koordinasi itu, juga diharapkan dapat mendorong permintaan domestik, serta meningkatkan ekspor, pariwisata, dan aliran masuk modal asing, termasuk Penanaman Modal Asing (PMA). Realisasi APBN 2019 dari sisi fiskal, hingga akhir Juni 2019, realisasi pendapatan negara tercatat sebesar Rp 898,76 triliun atau 41,51 persen terhadap target APBN 2019, tumbuh 7,84 persen secara tahunan (year on year/ yoy) dibandingkan realisasi periode yang sama tahun sebelumnya. 

Baca juga : Jakpro Tingkatkan Sistem Pengelolaan Perusahaan

Realisasi belanja negara mencapai Rp 1.034,51 triliun atau 42% dari pagu APBN 2019. Pertumbuhannya mencapai 9,59 persen dari periode yang sama pada tahun 2018. Defisit anggaran hingga akhir semester I 2019 tercatat Rp 135,75 triliun atau 0,84 persen terhadap PDB, dengan keseimbangan primer berada pada posisi negatif Rp 0,98 triliun. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.