Dark/Light Mode

Dana Yang Dikucurkan Capai Rp 455 Triliun

Pinjol Sukses Gaet 90,21 Juta Nasabah

Kamis, 10 November 2022 07:30 WIB
Konferensi Pers 4th Indonesia Fintech Summit (IFS) dan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2022 secara virtual, Senin (7/11). (Foto: Dok. Antara).
Konferensi Pers 4th Indonesia Fintech Summit (IFS) dan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2022 secara virtual, Senin (7/11). (Foto: Dok. Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Industri financial technology (fintech) sukses mencatatkan agregat penyaluran pendanaan sebesar Rp 455 triliun. Jumlah ini disalurkan oleh 960.396 pemberi pinjaman (lender), kepada 90,21 juta penerima pinjaman (borrower).

Pinjaman online alias pinjol merupakan salah satu produk unggulan fintech.

“Ini adalah bukti nyata kontribusi fintech lending dalam memeratakan inklusi keuangan di Indonesia,” ucap Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama (AFPI) Adrian Gunadi dalam Konferensi Pers 4th Indonesia Fintech Summit (IFS) dan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2022 secara virtual, Senin (7/11).

Baca juga : Ribuan Santri Palembang Doakan Ganjar Pranowo Sukses Di Pilpres 2024

Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2022 dari Google, Temasek, Bain & Company, ekonomi digital Indonesia diperkirakan tumbuh hingga 130 miliar dolar AS (Rp 2.040,4 triliun) pada 2025. Salah satunya dipengaruhi oleh adopsi layanan keuangan digital.

Dengan pergerakan yang menunjukkan peningkatan signifikan, layanan keuangan digital (fintech) dipercaya mampu mendorong akselerasi pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Untuk itu, dia antusias dengan penyelenggaraan IFS dan BFN. Adrian berharap, IFS dan BFN kali ini bisa menghasilkan gagasan-gagasan signifikan. Khususnya untuk mengoptimalkan potensi industri fintech yang berasal dari kebutuhan riil masyarakat.

Baca juga : Aliran Dananya Ke Mana Saja?

Adrian mencontohkan, lahirnya industri fintech lending yang didorong tingginya credit gap di Indonesia, mencapai Rp 1.650 triliun per 2018. Khususnya di kalangan masyarakat unbanked dan underserved. Kehadiran fintech lending diharapkan bisa menjadi salah satu solusi dari masalah ini.

“Industri fintech lending terbukti dapat memberikan kemudahan layanan finansial, di tengah masih banyaknya masyarakat Indonesia masih masuk ke dalam kategori unbanked,” kata Adrian.

Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Triyono menyampaikan, penguatan sektor keuangan digital dapat dilihat dari segi sisi supply dan demand.

Baca juga : Harga Casemiro Rp 1,1 Triliun Dinilai Kemahalan

Di sisi supply, saat ini OJK berkolaborasi dengan seluruh elemen ekosistem keuangan digital tengah mempersiapkan infrastruktur seperti e-KYC (Know Your Customer), tanda tangan elektronik, dan digital ID (Identification). Serta perangkat keamanan siber, yang diyakini mampu meningkatkan tata kelola dan tingkat keamanan dalam bertransaksi melalui layanan dan produk keuangan digital.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.